Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

DCE, DTE ,PACKET SWITCHING, CIRCUIT SWITCHING ,ATM ,ADSL , DAN DSL


BAB 1
MATERI PENGANTAR


1. Pengertian Dan Penjelasan Dari DCE
Data Circuit terminating Equipment

                Sebuah data circuit-terminating peralatan (DCE) adalah perangkat yang berada di antara peralatan terminal data (DTE) dan rangkaian transmisi data. Hal ini juga disebut data peralatan komunikasi dan peralatan data carrier.Dalam sebuah stasiun data, DCE melakukan fungsi seperti konversi sinyal, coding, dan garis clocking dan dapat menjadi bagian dari peralatan DTE atau menengah. Interfacing peralatan mungkin diperlukan untuk beberapa peralatan terminal data (DTE) ke dalam rangkaian transmisi atau saluran dan dari sirkuit transmisi atau saluran ke DTE.Meskipun istilah yang paling sering digunakan dengan RS-232, beberapa komunikasidata standar yang mendefinisikan berbagai jenis antar muka antara DCE dan DTE sebuah. DCE adalah perangkat yang berkomunikasi dengan perangkat DTE dalam standar ini. Standar yang menggunakan nomenklatur meliputi :
* Federal Standard 1037C, MIL-STD-188
* RS-232
* Beberapa standar ITU-T di seri V (terutama V.24 dan V.35)
* Beberapa standar ITU-T di seri X (terutama X.21 dan X.25)
Sebagai aturan umum, bahwa perangkat DCE menyediakan sinyal clock (clocking internal) dan mensinkronisasi perangkat DTE pada jam yang disediakan (clocking eksternal). D-sub konektor mengikuti aturan lain untuk tugas pin. perangkat DTE biasanya transmisi pada nomor pin konektor 2 dan terima pada nomor pin konektor 3. DCE perangkat hanya yang sebaliknya: pin konektor nomor 2 menerima dan nomor pin konektor 3 mentransmisikan sinyal. Biasanya, perangkat DTE merupakan terminal (atau komputer), dan DCE adalah modem. Ketika dua perangkat, yang keduanya atau kedua DTE DCE, harus dihubungkan bersama tanpa modem atau penerjemah media yang sama di antara mereka, semacam kabel crossover harus digunakan, yaitu modem null untuk RS-232 atau seperti biasa untuk Ethernet.

2. Pengertian Dan Penjelasan Dari DTE
Data Terminal Equipment 
          Data Terminal Equipment (DTE) adalah instrumen akhir yang mengubah informasi pengguna menjadi sinyal atau reconverts sinyal yang diterima. Ini juga dapat disebutsirkuit ekor. Sebuah perangkat DTE berkomunikasi dengan data circuit-terminating peralatan (DCE). DTE / DCE klasifikasi diperkenalkan oleh IBM.Pada dasarnya, V.35 adalah antar muka serial berkecepatan tinggi yang dirancang untuk mendukung kecepatan data yang lebih tinggi dan konektivitas  antara DTE (data-terminal tetap) atau DCEs (peralatan  komunikasi data) di atas jaringan digital.Dua jenis perangkat diasumsikan pada setiap ujung kabel interkoneksi untuk kasushanya menambahkan DTE dengan topologi (misalnya untuk sebuah hub, DCE), yang juga membawa kasus kurang trivial dari interkoneksi perangkat yang sama type: DTE-DTE atau DCE-DCE. Kasus seperti ini perlu kabel crossover, seperti untuk modem Ethernet atau null untuk RS-232.Sebuah DTE adalah unit fungsional dari sebuah stasiun data yang berfungsi sebagai sumber data atau data yang tenggelam dan menyediakan komunikasi data fungsi kontrol harus dilakukan sesuai dengan protokol link.Peralatan terminal data mungkin merupakan satu peralatan atau subsistem yang saling terkait beberapa bagian peralatan yang melakukan semua fungsi yang diperlukan yang diperlukan untuk mengizinkan pengguna untuk berkomunikasi. Seorang pengguna berinteraksi dengan DTE (misalnya melalui antar muka manusia-mesin), atau DTE mungkin pengguna.Biasanya, perangkat DTE merupakan terminal (atau komputer meniru terminal), dan DCE adalah sebuah modem atau perangkat lain milik operator.Sebagai aturan umum, bahwa perangkat DCE menyediakan sinyal clock (clockinginternal) dan mensinkronisasi perangkat DTE pada jam yang disediakan (clocking eksternal). D-sub konektor mengikuti aturan lain untuk tugas pin.

* Perangkat pin 25 DTE transmisi pada pin 2 dan terima pada pin 3.
* Perangkat pin 25 DCE transmisi pada pin 3 dan terima pada pin 2.
* 9 pin perangkat DTE transmisi pada pin 3 dan terima pada pin 2.
* Perangkat pin 9 DCE transmisi pada pin 2 dan terima pada pin 3.

Istilah ini juga umumnya digunakan dalam konteks Cisco Telco dan peralatan untuk menunjuk suatu alat jaringan, seperti terminal, komputer pribadi, tetapi juga router dan jembatan, itu tidak dapat atau tidak dikonfigurasi untuk menghasilkan sinyal clock.Maka PC ke PC koneksi Ethernet juga dapat disebut DTE DTE ke komunikasi.Komunikasi ini dilakukan melalui kabel crossover Ethernet sebagai lawan dari PC keDCE (hub, switch, atau jembatan) komunikasi yang dilakukan melalui kabel Ethernet lurus.
  
3. Peran DCE DAN DTE
 
DTE, yang merupakan kepanjangan dari Data Terminal Equipment, merujuk ke pengguna peralatan akhir(end-user device), seperti workstation, terminal (merupakan monitor dengan sedikit atau tanpa kemampuan pemrosesan data independen), atau peralatan (misalnya, pengguna antarmuka untuk router), sedangkan DCE, Data Circuit-Terminating Equipment, lebih mengacu kepada perangkat, seperti multiplexer atau modem, yang bertugas memproses sinyal. Yang penting, DCE juga menyediakan sinyal clock untuk mencocokkan transmisi antara DTE dan DCE. Kebanyakan perangkat networking, seperti router dan switch, dapat dikonfigurasi untuk bertindak sebagai DTE atau DCE, tergantung pada konteks di mana mereka digunakan.
DTE dan DCE tersambung melalui kabel khusus, biasanya pendek, yang terpasang pada antarmuka serial pada peralatan. Serial mengacu pada gaya transmisi data di mana pulsa yang mewakili bit mengikuti satu sama lain sepanjang jalur transmisi tunggal. Dengan kata lain, mereka dikeluarkan berurutan, tidak secara bersamaan. Kabel serial adalah salah satu kabel yang membawa transmisi serial.




4. Pengertian Dan Penjelasan Dari Packet Switching



Packet switching pengembangan dari Circuit Switching merupakan jaringan telekomunikasi yang awalnya digunakan untuk komunikasi suara seperti telephone. Dengan perkembangan komunikasi data circuit switching mulai melakukan transmisi bukan hanya suara tetapi juga data. Pada koneksi suara circuit switching bekerja baik karena sebagian waktu dipakai untuk satu pihak, seperti halnya telephone antara dua orang yang bergantian berbicara. Akan tetapi pada koneksi maupun komunikasi data waktu yang dipakai terbuang, misal koneksi dari satu host ke server akan banyak waktu nya idle. Sehingga circuit switching kurang efisien diterapkan pada komunikasi data.
Packet Switching merupakan suatu teknik komunikasi data yang terjadi pada Protocol WAN dimana data ditranmisikan kedalam paket-paket data dan apabila terdapat suatu data atau message panjang dan melebihi kapastitas transmisi akan dipotong menjadi barisan-barisan paket yang kecil. Setiap paket untuk dikirim terdiri dari data user dan info control. Info control sendiri merupakan suatu info pada paket data dan berisi alamat tujuan dimana paket tersebut dapat ditransfer melalui jaringan untuk mencapai tujuan.
Pada packet switching packet data akan dikonfersi kebentuk data rate yang mana dua buah station berbeda data rate nya dapat saling berhubungan dan tukar informasi. Apabila traffic suatu jaringan mulai padat akan dilakukanpemblokan pada packet/call yang akan diterima, hal ini dilakukan melihat kondisi beban traffic jaringan lagi padat dan jika traffic mulai menurun maka call akan diijinkan masuk. Untuk packet switched network packet diijinkan masuk tetapidelay delivery akan bertambah sesuai banyaknya packet yang masuk. Untuk delay waktu akan diprioritaskan pada packet yang pertama kali diterima dan selanjutnya. Berbeda untuk circuit switching koneksi packet data harus dengan data rate yang konstan artinya setiap perangkat yang terhubung dengan perangkat lain mengirimkan rate data yang sama. Dan hal ini yang membatasi koneksi suatu host dengan workstation.
Pada hubungan Circuit Switching, koneksi biasanya terjadi secara fisik bersifat point to point. Kerugian terbesar dari teknik ini adalah penggunaan jalur yang bertambah banyak untuk jumlah hubungan yang meningkat. Efek yang timbul adalah cost yang akan semakin meningkat di samping pengaturan switching menjadi sangat komplek. Kelemahan yang lain adalah munculnya idle time bagi jalur yang tidak digunakan. Hal ini tentu akan menambah inefisiensi. Model circuit switching, karena sifatnya, biasanya mentransmisikan data dengan kecepatan yang konstan, sehingga untuk menggabungkan suatu jaringan dengan jaringan lain yang berbeda kecepatan tentu akan sulit diwujudkan. Pemecahan yang baik yang bisa digunakan untuk mengatasi persoalan di atas adalah dengan metoda data switching (packet switching). Dengan pendekatan ini, pesan yang dikirim dipecah-pecah dengan besar tertentu dan pada tiap pecahan data ditambahkan informasi kendali. Informasi kendali ini, dalam bentuk yang paling minim, digunakan untuk membantu proses pencarian rute dalam suatu jaringan ehingga pesan dapat sampai ke alamat tujuan. Contoh pemecahan data menjadi paket-paket data ditunjukkan pada gambar.

 

Gambar : Pemecahan Data menjadi paket-paket

Packet Switching

          Sebuah metode yang digunakan untuk memindahkan data dalam jaringan internet. Dalam packet switching, seluruh paket data yang dikirim dari sebuah node akan dipecah menjadi beberapa bagian. Setiap bagian memiliki keterangan mengenai asal dan tujuan dari paket data tersebut. Hal ini memungkinkan sejumlah besar potongan-potongan data dari berbagai sumber dikirimkan secara bersamaan melalui saluran yang sama, untuk kemudian diurutkan dan diarahkan ke rute yang berbeda melalui router.  Tidak mempergunakan kapasitas transmisi yang melewati jaringan. Data dikirim keluar dengan menggunakan rangkaian potongan-potongan kecil secara berurutan yang disebut paket. Masing-masing paket melewati jaringan dari satu titik ke titik lain dari sumber ke tujuan Pada setiap titik seluruh paket diterima, disimpan dengan cepat dan ditransmisikan ke  titik berikutnya. Fungsi utama dari jaringan packet-switched adalah menerima paket dari stasiun pengirim untuk diteruskan ke stasiun penerima. Penggunaan packet switching mempunyai keuntungan dibandingkan dengan penggunaan

Tipe- tipe packet switching
Virtual circuit eksternal dan internal
Virtual Circuit pada dasarnya adalah suatu hubungan secara logik yang dibentuk untuk menyambungkan dua stasiun.Packet dilabelkan dengan nomor sirkit maya dan nomor urut. Paket dikirimkan dan datang secara berurutan. Gambar berikut ini menjelaskan keterangan tersebut


Gambar Virtual Circuit internal


Stasiun A mengirimkan 6 paket. Jalur antara A dan B secara logik disebut sebagai jalur 1,sedangkan jalur antara A dan C disebut sebagai jalur 2. Paket pertama yang akan dikirimkan lewat jalur 1 dilabelkan sebagai paket 1.1, sedangkan paket ke-2 yang dilewatkan jalur yang sama dilabelkan sebagai paket 1.2 dan paket terakhir yang dilewatkan jalur 1 disebut sebagai paket 1.3. Sedangkan paket yang pertama yang dikirimkan lewat jalur 2 disebut sebagai paket 2.1, paket kedua sebagai paket 2.2 dan paket terakhir sebagai paket 2.3 Dari gambar tersebut kiranya jelas bahwa paket yang dikirimkan diberi label jalur yang harus dilewatinya dan paket tersebut akan tiba di stasiun yang dituju dengan urutan seperti urutan pengiriman. Secara internal rangkaian maya ini bisa digambarkan sebagai suatu jalur yang sudah disusun untuk berhubungan antara satu stasiun dengan stasiun yang lain. Semua paket dengan asal dan tujuan yang sama akan melewati jalur yang sama sehingga akan samapi ke stasiun yang dituju sesuai dengan urutan pada saat pengiriman (FIFO). Gambar  berikut menjelaskan tentang sirkuit maya internal.

 

Gambar Virtual Circuit internal
 
menunjukkan adanya jalur yang harus dilewati apabila suatu paket ingin dikirimkan dari A menuju B (sirkit maya 1 atau Virtual Circuit 1 disingkat VC #1). Sirkit ini dibentuk denagan rute melewati node 1-2-3. Sedangkan untuk mengirimkan paket dari A menuju C dibentuk sirkit maya VC #2, yaitu rute yang melewati node 1-4-3-6.


Datagram eksternal dan internal

Dalam bentuk datagram, setiap paket dikirimkan secara independen. Setiap paket diberi label alamat tujuan. Berbeda dengan sirkit maya, datagram memungkinkan paket yang diterima berbeda urutan dengan urutan saat paket tersebut dikirim. Gambar 5.5 berikut ini akan membantu memperjelas ilustrasi. Jaringan mempunyai satu stasiun sumber, A dan dua stasiun tujuan yakni B dan C. Paket yang akan dikirimkan ke stasiun B diberi label alamat stasiun tujuan yakni B dan ditambah nomor paket sehingga menjadi misalnya B.1, B.37, dsb. Demikian juga paket yang ditujukan ke stasiun C diberi label yang serupa, misalnya paket C.5, C.17, dsb.



Gambar Datagram eksternal 


Sangat dimungkinkan untuk menggabungkan antara keempat konfigurasi tersebut menjadi beberapa kemungkinan berikut.
· Virtual Circuit eksternal, virtual circuit internal
· Virtual Circuit eksternal, Datagram internal
· Datagram eksternal, datagram internal
· Datagram eksternal, virtual circuit internal


5. Pengertian Dan Penjelasan Dari Circuit Switching
            Circuit switching digunakan pada jaringan telepon umum dan merupakan dasar untuk jaringan swasta yang dibangun pada saluran sewaan dan menggunakan on-site circuit switching.



I.      Jaringan Switching



Untuk transmisi data, komunikasi biasanya dilakukan dengan cara melalui transmisi data dari sumber ke tujuan melalui simpul-simpul jaringan switching perantara. Simpul switching bertujuan menyediakan fasilitas switching yang akan memindah data dari simpul ke simpul sampai mencapai tujuan.
Ujung perangkat yang ingin melakukan komunikasi disebut station. Station bisa berupa komputer, terminal, telepon, atau perangkat komunikasi lainnya. Sedangkan perangkat yang tujuannya menyediakan komunikasi disebut simpul. Simpul-simpul saling dihubungkan melalui jalur transmisi. Masing-masing station terhubung ke sebuah simpul, dan kumpulan simpul-simpul itulah yang disebut sebagai jaringan komunikasi.
Simpul yang hanya terhubung dengan simpul lain, tugasnya hanya untuk switching data secara internal (ke jaringan). Sedangkan yang terhubung ke satu station atau lebih, fungsinya selain menerima data juga sekaligus mengirimkannya ke station yang terhubung.
Jalur simpul-simpul biasanya dimultiplexingkan, baik dengan menggunakan Frequency Division Multiplexing (FDM) maupun Time Division Multiplexing (TDM).
Tidak ada saluran langsung diantara sepasang simpul. Sehingga diharapkan selalu memiliki lebih dari 1 jalur disepanjang jaringan untuk tiap pasangan station untuk mempertahankan reliabilitas jaringan.

I.      Jaringan Circuit Switching
Komunikasi circuit switching melalui 3 tahap :
·        Pembangunan sirkuit
Sebelum suatu sinyal ditransmisikan, harus dibuat terlebh dahulu suatu sirkuit ujung-ke-ujung (station-to-station).
Contoh : Station A hendak mengirim sebuah permintaan ke simpul 4, yaitu permintaan akan koneksi terhadap station E. Simpul 4 memilih simpul 5 didasarkan atas informasi routing dan ukuran-ukuran yang tersedia serta mungkin juga biaya. Lalu mengalokasikan sebuah channel bebas (menggunakan FDM atau TDM) dan mengirim sebuah pesan permintaan akan koneksi ke station E. Karena sejumlah station bisa terhubung ke simpul 4, maka harus diupayakan membangun jalur internal dan station multiple ke simpul-simpul multiple. Lalu simpul 5 menyediakan channel ke simpul 6 dan dikaitkan channel ke channel dibagian dalam dari simpul 4. Setelah terhubung akan dilakukan tes untuk melihat apakah station E sibuk atau siap menerima kondisi.


·        Transfer Data
Data yang dibawa bisa berupa analog atau digital tergantung pada sifat jaringan. Saat pembawa berkembang menjadi jaringan digital yang benar-benar terintegrasi, penggunaan transmisi digital (biner) untuk suara dan data menjadi metode yang sangat dominan. Jalurnya adalah jalur A-4, switching internal melalui 4; channel 4-5, switching internal melalui 5; channel 5-6, internal switching melalui 6; jalur 6-E. Umumnya koneksi berupa full duplex.

·        Diskoneksi Sirkuit
Setelah beberapa periode transfer data, koneksi dihentikan, biasanya oleh salah satu station. Sinyal harus dirambakan ke simpul 4, 5, dan 6 untuk membebaskan sumber data yang tersedia.

Catatan :
o   Kapasitas channel harus disediakan di antara masing-masing pasangan  simpul di dalam jaringan.
o   Masing-masing simpul harus memiliki kapasitas switching internal untuk mengendalikan koneksi yang diminta.
Kelemahan circuit switching :
§  Bisa menjadi sangat tidak efisien. Saat tidak ada data yang ditransfer sekalipun tetap menjalankan fungsinya yaitu sebagai koneksi suara, penggunaannya menjadi agak tinggi, namun masih tidak mencapai 100%.
§  Untuk koneksi dari terminal ke komputer, kapasitas menjadi tidak jalan selama koneksi berlangsung.
§  Dalam hal kinerja, terjadi suatu penundaan yang berkaitan dengan transfer sinyal untuk pembentukan panggilan.


Contoh circuit switching :
 


Karateristik penting dari circuit switching :
a.     Adanya pemblokan
Terjadi bila jaringan tidak mampu menghubungkan kedua station karena semua jalur yang tersedia di antara mereka sedang dipergunakan. Konfigurasi pemblokan umumnya dimungkinkan terjadi untuk mendukung lalu lintas suara, karena diharapkan sebagian besar panggilan telepon berdurasi pendek jadi hanya sebagian telepon yang akan dipakai sepanjang waktu.

b.     Tidak adanya pemblokan
Memungkinkan semua station dihubungkan (dalam bentuk pasangan) sekaligus dan menjamin seluruh permintaan yang ada sepanjang pihak yang dipanggil dalam keadaan bebas. Dimungkinkan terjadi untuk perangkat pengolahan data. Sebagai contoh, untuk aplikasi pemasukan data, terminal bisa terus menerus dihubungkan ke komputer sepanjang waktu.

Teknik-teknik switching internal terhadap circuit switching tunggal :
a.     Space Division Switching
Awalnya dikembangkan untuk lingkungan analog dan telah dipindahkan ke dunia digital. Space division switch merupakan salah satu switch dimana jalur sinyal secara fisik saling terpisah satu sama lain (dibagi dalam hal jarak).
Maing-masing koneksi memerlukan pembentukan jalur secara fisik disepanjang switch yang hanya dimaksudkan untuk mentransfer sinyal diantara kedua titik akhir.
Blok pembangunan dasar dari switch adalah persimpangan dibuat dari bahan metalik atau gerbang konduktor yang bisa diaktifkan dan di-non-aktifkan oleh unit kontrol.


Keterangan Gambar :
o   Masing-masing station terhubung ke matriks melalui salah satu jalur input atau salah satu jalur output.
o   Interkoneksi terjadi diantara dua jalur dengan mengaktifkan persimpangan yang sesuai.
o   Merupakan matriks crossbar sederhana dengan 10 jalur I/O full duplex.
o   Keterbatasan matriks crossbar :
§  Jumlah titik persimpangan berkembang seiring perkembangan jumlah station yang terpasang sehingga memakan lebih banyak biaya.
§  Hilangnya titik persimpangan menghalangi koneksi antara kedua perangkat yang jalurnya melintang di titik persimpangan tersebut.
§  Titik persimpangan tidak bisa digunakan secara efisien, bahkan bila semua perangkat yang terpasang dalam kondisi aktif, hanya sebagian kecil saja dari titik persimpangan yang akan dipakai.
o   Kelebihan matriks crossbar :
§  Untuk menetapkan jalur hanya perlu memfungsikan gerbang tunggal.
§  Tidak adanya pemblokan, jadi sebuah jalur selalu tersedia untuk menghubungkan input dengan output.
Cara mengatasi keterbatasan tersebut digunakan switch bertahap-tahap.




Keterangan Gambar:
o   Merupakan contoh dari switch tahap 3.
o   Kelebihan :
§  Jumlah titik persimpangan berkurang sehingga meningkatkan penggunaan crossbar.
§  Terdapat lebih dari 1 jalur disepanjang jaringan untuk menghubungkan kedua titik akhir, sehingga meningkatkan reliabilitasnya.
o   Kelemahan :
§  Memerlukan skema kontrol yang lebih kompleks.
Yaitu harus ditentukan jalur dalam keadaan bebas sepanjang tahapan serta mengaktifkan gerbang yang sesuai.
§  Kemungkinan adanya pemblokan.
Garis yang lebih tebal menunjukkan jalur yang sudah dipergunakan. Jadi pada gambar jalur input 10, tidak bisa dihubungkan dengan output jalur 3, 4, 5.
Cara mengatasi :
q  Meningkatkan jumlah atau ukuran switch-switch perantara, namun akan meningkatkan biaya.

a.     Time Division Switching
Teknik-teknik Time-Division Multiplexing yang synchronous dan digitalisasi suara, baik suara maupun data bisa ditransmisikan melalui sinyal-sinyal digital.
Secara virtual, semua circuit switching menggunakan teknik time-division digital untuk menetapkan sekaligus mempertahankan ‘sirkuit’.
Melibatkan pembagian aliran bit berkecepatan rendah menjadi bagian-bagian kecil yang membagi aliran berkecepatan tinggi dengan aliran bit lainnya.
Teknik yang paling sederhana namun paling popular, yakni TDM bus switching :
Ø Semua teknik digital switching didasarkan atas penggunaan TDM synchronous.
Ø TDM synchronous memungkinkan aliran bit berkecepatan rendah multiple bersama-sama memakai semua jalur berkecepatan tinggi.
Ø Dengan TDM synchronous, sumber dan tujuan data pada masing-masing jatah waktu sudah diketahui.
Ø Setiap perangkat terhubung ke switch melalui jalur full duplex.
Ø Jalur-jalur tersebut dihubungkan melalui gerbang terkontrol menuju bus digital berkecepatan tinggi.
Ø Masing-masing jalur ditetapkan satu jatah waktu untuk menyediakan input.
Ø Sepanjang jatah waktu yang berturut-turut pencocokan input atau output yang berlainan mulai diaktifkan, sehingga sejumlah koneksi bisa dibawa melalui bus yang digunakan bersama.
Ø Untuk sebuah switch yang mendukung, jumlah jatah waktu yang bergiliran berturut-turut harus sama dengan junlah perangkat.
Ø Setiap jatah waktu ditetapkan untuk 1 jalur input dan 1 jalur output.
Ø Satu iterasi untuk seluruh jatah waktu disebut frame.
Ø Jatah waktu harus menyamakan waktu transmisi input dan penundaan perambatan antara input dan output.
Ø Rate data pada bus harus cukup tinggi sehingga jatah waktu yang muncul cukup memadai.

IV. Routing dalam jaringan circuit switching
Rangkaian routing (rangkaian dimana jalur-jalur dalam susunan diupayakan) menunjukkan suatu analisis yang didasarkan atas pola lalu lintas hierarkis dan dirancang untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya jaringan.
Untuk jaringan circuit switching yang besar, beberapa koneksi sirkuit memerlukan sebuah jalur sepanjang lebih dari 1 switch.
Dua persyaratan utama untuk arsitektur jaringan yang berhubungan dengan strategi routing :
a.     Efisiensi
·        Diharapkan dapat meminimalkan jumlah peralatan (Switch dan trunk).
·        Dengan peralatan minimum tentu akan mengurangi biaya.
b.     Fleksibilitas
·        Diharapkan jaringan mampu menyediakan tingkat pelayanan yang optimal dalam kondisi :
o   Lalu lintas menyentak secara tiba-tiba untuk sementara di atas level jam sibuk (misal : selama ada badai besar).
o   Switch dan trunk mengalami kegagalan serta kemungkinsn tidak tersedia untuk sementara waktu.
Pendekatan hierarki statis :
-         Switch suatu jaringan disusun seperti struktur pohon atau hirarki.
-         Jalur dibangun dari pesawat pemanggil, turun ke bawah menuju pesawat yang dipanggil.
-         Ditambahkan trunk berkemampuan tinggi yang melintang untuk menghubungkan pertukaran dengan volume lalu lintas yang tinggi diantara pesawat-pesawat => menambah fleksibilitas.
-         Kelebihan : menyediakan redudansi dan kapasitas ekstra.
-         Kekurangan : Masih ada keterbatasan dalam hal efisiensi dan fleksibilitas.
·        Struktur yang sudah pasti dengan trunk-trunk tambahan bereaksi lamban terhadap kegagalan.
·        Dampak kegagalan : berupa kongesti local utama yang muncul didekat lokasi kegagalan.
Pendekatan dinamis :
-         Keputusan routing dipengaruhi oleh kondisi lalu lintas yang ada saat itu.
-         Simpul circuit switching saling berkait satu sama lain.
-         Kelebihan :
·        Lebih kompleks : arsitektur tidak menyediakan suatu jalur ‘alami’ atau susunan jalur yang didasarkan atas struktur hirarki.
·        Lebih fleksibel : Tersedia jalur alternatif.

Routing Alternatif
-         Adalah jalur-jalur yang memungkinkan untuk dipergunakan di antara kedua kantor dan sudah ditetapkan terlebih dahulu.
-         Switch utama memilih jalur yang tepat untuk setiap panggilan.
-         Masing-masing switch merupakan susunan tertentu dari jalur-jalur yang sudah ditetapkan untuk masing-masing tujuan => bersifat pilihan.
-         Koneksi trunk yang terjadi secara langsung diantara 2 switchlah yang dipilih.
-         Bila tidak ada, pilihan kedua bisa dipilih dan seterusnya.

-         Keputusan routing didasarkan atas :
·        Status lalu lintas yang terjadi saat itu.
Jalur ditolak bila dia dalam keadaan sibuk.
·        Pola lalu lintas historic
Yang menentukan rangkaian jalur yang dipergunakan.
-         Satu rangkaian routing yang ditetapkan untuk setiap pasangan sumber-tujuan disebut routing pengganti dinamik.

-         Contoh routing pengganti dinamik :
·        Layanan telepon local dan regional [BELL90] oleh Bell Operating Companies yang disebut Multi Alternate Routing (MAR).
·        Jaringan jarak jauh [ASH90] oleh AT&T yang disebut Dynamic Nonhierarchical Routing (DNHR).






V. Kontrol Pensinyalan
Sinyal kontrol adalah suatu sinyal yang berfungsi mengatur jaringan dan menetapkan panggilan, mempertahankan panggilan, serta menghentikan panggilan.

Fungsi-fungsi pensinyalan

          Sinyal kontrol mempengaruhi beberapa aspek yaitu : sifat jaringan, termasuk layanan jaringan yang tersedia bagi pelanggan serta mekanisme internal.
Fungsi-fungsi terpenting :
a.     Komunikasi yang terdengar oleh pelanggan, meliputi bunyi dial, bunyi dering, sinyal sibuk, dan sebagainya.
b.     Transmisi nomor-nomor yang ditekan untuk kantor yang akan berupaya melengkapi koneksi.
c.      Transmisi informasi diantara switch menunjukkan bahwa sebuah panggilan tidak bisa dilengkapi.
d.     Transmisi informasi diantara switch menunjukkan  bahwa sebuah panggilan telah berakhir dan jalur tidak lagi dikoneksikan.
e.      Sinyal yang membuat telepon berdering.
f.       Transmisi informasi untuk hal-hal yang berkaitan dengan tagihan-tagihan.
g.     Transmisi informasi menunjukkan status peralatan atau trunk dalam jaringan. Informasi ini dipergunakan untuk hal-hal berkenaan dengan routing dan pemeliharaan.
h.     Transmisi informasi dipergunakan untuk mendiagnosa dan mengisolasi kegagalan system.
i.       Kontrol dari peralatan khusus semacam peralatan channel satelit.
Tahap-tahap rangkaian koneksi dari satu saluran ke saluran lain pada kantor yang sama :
a.     Berkaitan dengan panggilan, kedua telepon sedang tidak dipergunakan. Panggilan dimulai bila suatu pesawat telepon diangkat gagangnya, yang secara otomatis disinyalkan ke switch kantor.
b.     Switch memberi respons melalui bunyi dial yang terdengar, memberi tanda pada pesawat bahwa nomor-nomor tertentu bisa ditekan.
c.      Pemanggil menekan nomor, yang dikomunikasikan sebagai alamat yang dipanggil kepada switch.
d.     Bila pesawat yang dipanggil tidak sibuk, switch menyiagakan pesawat akan adanya panggilan yang datang dengan cara mengirim sinyal dering, sehingga telepon berdering.
e.      Feedback disediakan untuk pesawat pemanggil oleh switch :
·        Bila pesawat yang dipanggil tidak sibuk, switch mengembalikan bunyi dering yang terdengar oleh pemanggil dan mengirim sinyal dering ke pesawat yang dipanggil.
·        Bila pesawat yang dipanggil sedang sibuk, switch mengirimkan sinyal sibuk ke pesawat pemanggil.
·        Bila panggilan tidak lengkap, switch mengirim suatu pesan ‘recorder’ ke pemanggil.
f.       Pihak yang dipanggil menerima panggilan dengan mengangkat genggam, yang secara otomatis disinyalkan ke switch.
g.     Switch menghentikan sinyal dering dan bunyi dering, serta menetapkan koneksi diantara dua pesawat.
h.     Koneksi dihentikan bila kedua pelanggan meletakkan genggam telepon.
Pensinyalan switch-ke switch :
a.     Switch utama mencari trunk interswitch yang idle, mengirim tanda tidak sibuk kepada trunk, dan meminta register digit pada ujung yang terjauh, sehingga alamat yang dituju bisa dikomunikasikan.
b.     Switch ujung menerima sinyal tidak sibuk diikuti sinyal sibuk, yang disebut dengan ‘wink’(kedipan). Ini menunjukkan register dalam keadaan siap.
c.      Switch utama mengirim digit alamat ke switch ujung.






Klasifikasi pensinyalan secara fungsional :
a.     Pengawasan
-         Menyediakan pengawasan untuk memperoleh sumber daya-sumber daya yang diperlukan untuk menetapkan suatu panggilan.
-         Digunakan untuk : megawali permintaan panggilan, menangani atau menghentikan koneksi yang dibuat, mengawali atau menghentikan permintaan, mengingatkan operator akan koneksi yang dibuat, menyiagakan pesawat, dan menagawali panggilan.
-         Bentuk pensinyalan melibatkan :
·        Kontrol
Berguna untuk : mengontrol penggunaan sumber daya-sumber daya yang tersedia seperti kapasitas trunk dan switch dan sekaligus menangkapnya.
·        Status
Berguna untuk : menyatakan status sumber daya yang diminta.

b.     Alamat
-         Menyediakan mekanisme untuk menentukan pesawat yang berpartisipasi dalam sebuah panggilan atau upaya pemanggilan.
-         Pensinyalan alamat mencakup :
·        Station terkait
Pensinyalan dimulai dengan pesawat pemanggilan dati pesawat telepon sinyal dibangkitkan sebagai rotary dial atau rangkaian bunyi 2 frekuensi.
·        Routing terkait
o   Digunakan dalam penyusunan panggilan yang melibatkan lebih dari satu switch.
o   Meliputi pensinyalan alamat, yang mendukung fungsi routing, dan pensinyalan pengawasan dalam mengalokasikan sumberdaya.

c.      Informasi Panggilan
-         Menunjuk ke sinyal-sinyal yang menyediakan informasi ke pesawat mengenai status sebuah panggilan.
-         Sinyal-sinyal ini dikategorikan sebagai :
·        Pemberitahuan
Disediakan untuk pesawat yang tidak ingin menggantikan panggilan termasuk saat telepon dalam keadaan tidak sibuk.
·        Kemajuan
Menunjukkan status panggilan untuk pesawat pemanggil.

d.     Manajemen jaringan
-         Meliputi semua sinyal yang berhubungan dengan operasi yang sedang berlangsung dan manajemen jaringan.
-         Digunakan untuk pemeliharaan, trouble shooting, dan operasi jaringan secara keseluruhan.
-    Meliputi :
·        Kontrol
Digunakan untuk mengontrol proses pemilihan routing secara keseluruhan dan memodifikasi karaterisrik jaringan yang sedang beroperasi sebagai respon terhadap adanya overload dan kondisi kegagalan.
·        Status
Digunakan oleh switch untuk menyediakan informasi status ke pusat manajemen jaringan serta ke switch yang lain.

Lokasi Pensinyalan

Dipertimbangkan berdasarkan 2 konteks :
a.     Pensinyalan di antara pesawat dengan jaringan.
Dengan switching kantor dimana perangkat tersebut terpasang, untuk taraf yang semakin luas ditentukan oleh karateristik perangkat pesawat serta kebutuhan user.
b.     Pensinyalan di dalam jaringan atau internal.
Tidak hanya berkaitan dengan pengaturan oanggilan pesawat namun juga dengan jaringan itu sendiri. Sehingga diperlukan daftar perintah-perintah yang kompleks, respon, serta susunan parameter itu.
Switching kantor local harus menyediakan suatu pemetaan diantara teknik pensinyalan yang tidak terlalu kompleks oleh pesawat serta yang lebih kompleks untuk yang di dalam jaringan.

Pensinyalan channel umum

-         Dalam pensinyalan sechannel digunakan channel yang sama untuk membawa sinyal-sinyal kontrol yang digunakan untuk membawa panggilan ke sinyal-sinyal kontrol yang berhubungan.
-         Tidak ada fasilitas-fasilitas transmisi tambahan yang dipergunakan untuk pensinyalan.
-         Bentuk pensinyalan sechannel yang digunakan :
·        Pensinyalan inband
o   Menggunakan jalur fisik yang sama dan band frekuensi yang sama dengan sinyal-sinyal suara yang dibawa.

o   Keuntungan :
§  Sinyal-sinyal tersebut dapat pergi ke mana saja kemana pun sinyal suara pergi.
§  Memungkinkan terjadinya suatu panggilan pada jalur percakapan yang salah.
·        Pensinyalan out of band
o   Kelebihan :
§  Sinyal suara tidak menggunakan sepenuhnya bandwith 4 kHz=> yang tidak terpakai digunakan untuk mengontrol sinyal.
§  Dapat dilakukan kontrol dan pengawasan terhadap kontrol sinyal sudah dikirim atau sinyal suara masih berada pada saluran.
o   Kekurangan :
§  Memerlukan elektronik ekstra.
§  Rate pensinyalan menjadi lebih rendah karena bandwith yang terbatas.
-         Kekurangan pensinyalan sechannel :
·        Rate transfer informasi terbatas sehingga sulit membawa pesan-pesan kontrol dalam waktu yang tepat.
·        Adanya sejumlah penundaan yang terjadi dimulai dari saat pesawat memasuki alamat (menekan nomor) serta saat koneksi dibentuk.
-         Cara mengatasi dengan Pensinyalan Channel Umum.
-         Kelebihan Pensinyalan channel umum :
·        Sinyal kontrol dibawa sepanjang jalur yang bebas dari channel suara.
·        Satu jalur sinyal kontrol yang bebas mampu membawa sinyal untuk sejumlah channel pesawat.
·        Protocol pensinyalan dan bentuk jaringan yang diperlukan untuk mendukung protocol sangat kompleks.
·        Biaya hardware komputer semakin menurun.
-         Dua model operasi dalam pensinyalan channel umum :
·        Mode asosiasi
o   Jalurnya dekat, disepanjang jalur, dan kelompok trunk interswitch yang tersedia terletak diantara titik ujung.


·        Mode tak-asosiasi
o   Jaringan diperbanyak melalui simpul-simpul tambahan, yang disebut dengan titik-titik pengalih sinyal.
o   Tidak ada lagi penetapan channel kontrol tertentu yang sederhana untuk kelompok trunk sehingga muncul dua jaringan terpisah.



o   Merupakan model yang digunakan dalam ISDN.






-         Keterangan Gambar di bawah:
·        Dalam pensinyalan sechannel
o   Sinyal-sinyal kontrol dari satu switch diawali dengan prosesor kontrol dan dipswitch menuju channel yang sedang keluar. Lau pada ujung penerima, sinyal-sinyal kontrol harus diswitch dari channel suara kedalam prosesor kontrol.

·        Dalam pensinyalan channel umum
o   Sinyal-sinyal kontrol ditransfer secara langsung dari satu prosesor kontrol ke prosesor kontrol lainnya.
o   Keunggulan :
§  Prosedur paling sederhana
§  Tidak rentan terhadap interference baik yang disengaja maupun tidak antara pesawat dan sinyal kontrol.
§  Dikuranginya waktu setiap panggilan.
§  Dengan tak-asosiasi signaling, bisa dibentuk satu atau lebih titik-titik kontrol pusat.

o   Kelemahan :



§  Kerumitan teknik.

 

Sistem Pensinyalan Nomor 7

-         Termasuk pensinyalan channel umum yang lebih fleksibel dan lebih canggih.
-         Skema yang paling sering digunakan adalah Sistem Pensinyalan Nomor 7 (Signaling System Number 7 – SS7).
-         SS7 merupakan suatu standar pensinyalan channel umum ujung terbuka untuk berbagai jenis jaringan circuit switched digital.
-         Dirancang khusus untuk ISDN.
-         Karateristik utama SS7 :
·        Dioptimalkan dalam jaringan telekomunikasi digital bersama dengan pertukaran program kontrol tersimpan digital, dengan channel digital 64-kbps.
·        Dirancang untuk memenuhi persyaratan pengalihan informasi terutama untuk kontrol panggilan, kontrol dari jauh, manajemen dan pemeliharaan.
·        Dirancang sebagai alat untuk pengalihan informasi dalam suatu rangkaian deretan yang benar dan tidak sampai hilang atau terduplikasi.
·        Sesuai untuk operasi sepanjang channel analog serta pada kecepatan dibawah 64kbps.
·        Sesuai untuk digunakan pada jaringan ujung-ke-ujung dan jaringan satelit.


Elemen-elemen Jaringan Pensinyalan

Ditetapkan 3 entitas fungsional :
Ø Titik Pensinyalan (Signaling Point SP)
-         Adalah suatu titik didalam jaringan pensinyalan yang mampu mengendalikan pesan-pesan kontrol SS7.
-         Contoh : Titik ujung untuk pesan-pesan kontrol, simpul-simpul circuit jaringan, Pusat kontrol jaringan.
Ø Titik-titik pengalih sinyal (Signal Transfer Point TPS)
-         Adalah titik pensinyalan yang mampu menyalurkan pesan-pesan kontrol.
-         Contoh : Simpul yang hanya semata-mata untuk routing saja, atau dapat mencakup fungsi-fungsi sebuah titik ujung.
Ø Jalur Pensinyalan
-    Adalah jalur data yang menghubungkan titik pensinyalan.
Dua taraf operasi :
·        Taraf kontrol
§  Bertanggungjawab membangun dan mengatur koneksi.
·        Taraf Informasi
§  Informasi dialihkan daari satu pengguna ke pengguna yang lain, ujung-ke-ujung.



Struktur jaringan pensinyalan

-         Hal-hal yang dapat mempengaruhi keputusan-keputusan yang berkaitan dengan rancangan jaringan serta jumlah level yang harus ditetapkan  :
·        Kapasitas TPS , meliputi :
o   Jumlah jalur pensinyalan yang bisa dikendalikan oleh TPS.
o   Waktu pengalihan pesan pensinyalan.
o   Pesan kapasitas laju penyelesaian.

·        Kinerja Jaringan : meliputi jumlah TS dan penundaan pensinyalan.
·        Ketersediaan dan Keandalan : mengukur kemampuan jaringan dalam menyediakan layanan saat terjadi kegagalan TPS.
 
6.     Pengertian Dan Penjelasan Dari ATM

Asynchronous Transfer Mode

ATM adalah singkatan dari Asynchronous Transfer Mode (ATM) yaitu sebuah protokol jaringan yang mentransmisikan pada kecepatan 155 Mbps atau lebih . ATM mentarnsmisikan data kedalam satu paket dimana pada protokol yang lain mentransfer pada besar-kecilnya paket. ATM mendukung variasi media seperti video, CD-audio, dan gambar. ATM bekerja pada model topologi Bintang, dengan menggunakan Kabel fiber optic ataupun kabel twisted pair . ATM pada umumnya digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih LAN . dia juga banyak dipakai oleh Internet Service Providers (ISP) untuk meningkatkan kecepatan akses Internet untuk klien mereka. Menurut de Prycker, cara kerja ATM dalam mentransfer informasi dari satupemakai ke pemakai lainnya terbagi atas tiga tahap, yaitu; tahap virtualconnection set-up, tahap transfer informasi, dan tahap virtual connectionrelease. Proses pembentukan hubungan bergantung arsitektur jaringan ATMyang digunakan. Transfer adalah istilah yang digunakan oleh ITU-T untuk menjelaskan suatu teknik yang digunakan dalam suatu network telekomunikasi yang meliputi aspek-aspek yang terkait dengan switching, multiplexing, dan transmisi. Pada ATM seluruh informasi yang akan ditransfer akan dibagi menjadi slot-slot dengan ukuran tetap yang disebut cell. 







KARAKTERISTIK ATM
·         Pada basis link to link tidak menggunakan proteksi error dan flow control.

Pada ATM proteksi error dapat diabaikan karena didasarkan saat ini link-link dalam network memiliki kualitas yang sangat tinggi, sehingga error control cukup dilakukan end to end saja. Flow control juga tidak dilakukan dalam ATM network karena dengan pengaturan alokasi resource dan dimensioning queue yang tepat maka kejadian queue overflow yang menyebabkan hilangnya paket dapat ditekan. Sehingga probabilitas packet loss antara 10-8 sampai dengan 10-12 dapat dicapai.
·         ATM beroperasi pada connection oriented mode

Sebelum informasi ditransfer dari terminal ke network, sebuah fase setup logical / virtual connection harus dilakukan untuk menyediakan resource diperlukan. Jika resource tersedia tidak mencukupi maka connection dari terminal akan dibatalkan. Jika fase transfer informasi telah selesai, maka resource yang telah digunakan akan dibebabskan kembali. Dengan menggunakan connection-oriented ini akan memungkinkan network untuk menjamin packet loss yang seminim mungkin.
·         Pengurangan fungsi header

Untuk menjamin pemrosesan yang cepat dalam network, maka ATM header hanya memiliki fungsi yang sangat terbatas. Fungsi utama dari header adalah untuk identifikasi virtual connection (virtual connection identifier =VCI) yang dipilih pada saat dilakukan call setup dan menjamin routing yang tepat untuk setiap paket didalam network serta memungkinkan multiplexing dari virtual connection – virtual connection berbeda melalui satu link tunggal. Selain fungsi VCI, sejumlah fungsi lain yang sangat terbatas juga dilakukan oleh header, terutama terkait dengan fungsi pemeliharaan. Karena fungsi header diabatasi, maka implementasi header processing dalam ATM node sangat mudah / sederhana dan dapat dilakukan pada kecepatan yang sangat tinggi (150 Mbps sampai 2.5 Gbps) dan hal ini akan menyebabkan processing delay dan queuing delay yang rendah.
·         Panjang filed informasi dalam satu cell relatif kecil

Hal ini dilakukan untuk mengurangi ukuran buffer internal dalam switching node, dan untuk membatasi queuing delay yang terjadi pada buffer tersebut. Buffer yang kecil akan menjamin delay dan delay jitter rendah, hal ini diperlukan untuk keperluan service-service real time.

Standar ATM 
Saat ini ada 2 badan yang menangani standarisasi ATM yaitu CCITT/ITU-T dan ATM Forum. ITU-T lebih berkonsentrasi pada standardisasi ATM untuk public B-ISDN network. Definisi ATM secara detail telah difinalisasi oleh ITU-T SGXVIII. ITU-T telah menerbitkan beberapa rekomendasi yang terkait dengan ATM sebagai berikut:

Pada tahun 1991, sejumlah vendor CPE (Customer Premises Equipment), vendor Public  Equipment, Operator Telekomunikasi, dan pemakai ATM membentuk ATM Forum yang  bertujuan  untuk  mempercepat  pengembangan  dan  implementasi  produk-produk  dan  services  ATM  di  lingkungan  private.  ATM  Forum  lebih  berkonsentrasi  dalam  menentukan spesifikasi ATM CPE dan ATM Private Switching yang antara lain telah berhasil menerbitkan :

·         Private  User-Network  Interface  :  antara  ATM  User  dengan  Private  ATM  Switch 
·         Public User-Network Interface : antara ATM User dengan Public ATM Switch.

Selain  itu,  ATM  Forum  juga  memproses  spesifikasi  ATM  di  area  operasi, signalling, NNI, kontrol kongesti, managemen trafik, aplikasi dan Adaptation Layer yang  baru. Pada sistem telekomunikasi modern, model OSI telah digunakan untuk menjelaskan organisasi  dari  seluruh  fungsi-fungsi  komunikasi  dengan  pendekatan  layer  (layer approach). Fungsi -fungsi dari layer dan hubungan layer satu dengan lainnya dijelaskan  dalam suatu Ptotocol Reference Model (PRM). ATM layer digunakan untuk melakukan  fungsi  multiplexing  dan  switching /  routing  ATM  Adaptation  Layer (AAL),  yang bertanggung jawab untuk melakukan adaptasi informasi service dari layer yang lebih tinggi ke ATM stream.

Layer-layer  tersebut  kemudian  dibagi  lagi  menjadi  sublayer-sublayer.  Setiap sublayer melakukan sejumlah fungsi-fungsi yang akan dijelaskan pada bagian berikut ini. Cell-cell tersebut ditempatkan dalam sistem transmisi dengan mengacu pada metode mapping yang telah distandardisasi. Sebagai tambahan, ATM Forum juga menambahkan FDDI  (Fiber Distributed Data Interface) sebagai option untuk user-network interface. Melakukan suatu mekanisme yang memungkinkan receiver untuk memulihkan kembali (recover) batas -batas cell (cell boundaries). Membangkitkan HEC Sequence yang dilakukan pada arah kirim. HEC Sequence disisipkan dalam salah satu field pada header ATM cell. Pada sisi terima, nilai HEC dihitung kembali dan dibandingkan dengan nilai yang diterima, jika memungkinkan maka error pada header akan dapat dikoreksi. Melakukan mekanisme pada arah kirim dengan  menyisipkan  idle  cell  untuk  mengadaptasi  rate  dari  ATM  cell  ke  kapasitas payload  dari  sistem  transmisi.  Pada  arah  terima  fungsi  cell  rate  decoupling  akan menghilangkan seluruh idle cell yang ada sehingga hanya assigned cell dan unassigned cell saja yang diteruskan ke ATM layer.

Kualitas Pelayanan (QoS) Jaringan ATM 


Diperlukan  kualitas  pelayanan  pada  jaringan  Asynchronous  Transfer  Mode selanjutnya  disebut  ATM  karena  ATM  dapat  digunakan  untuk  menanganiberbagai macam  pelayanan (multi  service)  sehingga  ATM  merupakantransfer  mode  yang direncanakan akan digunakan sebagai transfer modepada jaringan masa depan.

Jaringan ATM adalah jaringan Packet-switching karena konsep ATM miripdengan konsep yang  digunakan  packet-switching  yaitu  transfer  informasidilakukan  dalam  format  sel (informasi yang akan dikirim dibagi menjadipotongan-potongan dengan ukuran tertentu)  yang sifatnya connection-oriented artinya sebelum transfer informasi dilakukan harus dibangunhubungan   terlebih   dahulu   atau   definisikan   sebagai   protokol   yang berfungsisebagai   interface (baca   antarmuka)   untuk   menghubungkan   komputer dengankomputer lainnya, membuat tiap komputer yang terintegrasi di dalamnyadapat bercakap-cakap  atau  bertukar  informasi  dengan  kecepatan  tinggi(sampai  dengan 155Mbps).

Menurut  De  Prycker,  cara  kerja  ATM  dalam  mentransfer  informasi  dari satupemakai ke pemakai lainnya terbagi atas tiga tahap, yaitu; tahap virtualconnection set-up, tahap transfer informasi, dan tahap virtual connectionrelease. Proses pembentukan hubungan  bergantung  arsitektur  jaringan  ATM yang digunakan.  Pada  tahap  virtual connection set-up dilakukan pemeriksaan apakahresources (kapasitas saluran/bandwidth berupa  virtual  channel  connectionatau  virtual  path  connection  VCC/VPC)  yang
dibutuhkan tersedia, jikaresources tersedia maka dialokasikan resources sebesaryang dibutuhkan.

Pada tahap transfer informasi dilakukan informasi berupa sel-sel dengan ukuran yang konstan melalui hubungan logika yang telah dibangun pada tahap sebelumnya.Setiap.sel memiliki memiliki header yang menunjukkanhubungan logika mana yang dituju virtual channel identifier/virtual pathidentifier (VCI/VPI). Transfer sel-sel akan melalui sejumlah switching node,pada switching node tersebut terdapat tabel translasi
yang  akanmenggantikan  nilai  VCI/VPI  lama  menjadi  nilai  yang  baru.  Dengan prosestranslasi  ini  sebenarnya  telah  dilakukan  pula  proses  routing.  Apabila  transfer informasi telah selesai dilakukan maka akan dilakukan tahapvirtual connection release. Pada  tahap  ini  dilakukan  penghilangan  nilaiVCI/VPI (sehingga  nilai  VCI/VPI  bisa digunakan untuk transfer informasi yanglain) yang berarti hubungan logika yang telah dibangun dan digunakan sebelumnya dapat dibubarkan.Parameter kualitas pada pelayanan



ATM yaitu Control Call dan Transfer Informasi.

Reassembly delay adalah delay yang diperlukan untuk membentuk data aplikasi dari sel-sel ATM pada node tujuan.
1.     Sejak diperkenalkannya X.25 sebagai teknologi packet switching yang pertama, telah terjadi  banyak  evolusi  pada  konsep  sistem  untuk  jaringan  yang  berbasis  packet switching.
2.     Alasan yang mendasari perubahan konsep tersbut adalah kebutuhan fleksibilitas yang lebih tinggi, kebutuhan untuk mengirimkan layanan selain data (terutama high bit rate service) dan kemajuan teknologi yang memungkinkan pengembangan sistem yang lebih cepat, berkualitas tinggi serta lebih rumit tetapi dengan biaya yang lebih murah.
3.     Ide dasar dari perubahan konsep tersebut di atas adalah adanya fakta beberapa fungsi yang tidak perlu dilakukan berulangkali di dalam jaringan bila suatu layanan masih dapat  dijamin  walaupun  fungsi-fungsi  tersebut  hanya  diimplementasikan  pada boundary-of-network.
4.     Ide dasar ini dapat diterapkan pada dua fungsi yang ditawarkan jaringan yaitu : information (semantic) transparency, dan time transparency Information (semantic) transparency.
5.     Information transparency adalah fungsi yang menjamin pengiriman bit-bit data agar sampai dengan benar di penerima Time transparency 

Dengan demikian, rangkuman dari pengertian prinsip kerja Frame Relay adalah;
·         Aliran data pada dasarnya pengarahannya berbasis pada header yang memuat DLCI,  yang  mendeskripsikan  tujuan  frame-nya.  Jika  jaringan  mempunyai masalah dalam menangani sebuah frame, baik yang disebabkan oleh kesalahan jaringan atau kemacetan secara praktis ia akan membuang frame tersebut.
·         Frame Relay membutuhkan jaringan dengan laju kesalahan yang rendah  (low error rate) untuk mencapai kinerja yang  baik.  Jaringannya  tidak  mempunyai kemampuan untuk mengoreksi kesalahan, maka Frame Relay tergantung pada protokol-protokol  pada  lapisan  yang  lebih  tinggi  di  dalam  piranti-piranti pengguna   yang   memiliki   kecerdasan   untuk   memulihkannya   dengan mentransmisikan ulang frame-frame yang hilang.
·         Pemulihan kesalahan oleh protokol-protokol lapisan yang lebih tinggi, walaupun itu otomatis dan andal, adalah tidak ekonomis dipandang dari sudut penundaan pemrosesan   dan   lebarpita.   Maka   mau   tidak   mau   jaringannya   harus meminimumkan terjadinya pembuangan frame.

Keuntungan ATM
Keuntungan ATM adalah bandwidth yang lebih tinggi dan statistical multiplexing dari paket-paket kecil dengan bandwidth terjamin dan latency dan jitter minimal. Tidak seperti ISDN, range bandwidth pada ATM cukup untuk seluruh aplikasi telemedicine, termasuk  MPEG-2  video  stream.  Transfer  citra  yang  besar  yaitu 250  Mb  akan memerlukan  1,6  detik  pada  kecepatan  155 Mbps  tanpa  kompresi  dan  mengabaikan network  overhead.  Dengan  kompresi 20:1  dan  mengabaikan  waktu  kompresi  dan dekompresi citra, transfer ini akan memerlukan waktu 0,08 detik pada kecepatan 155 Mbps. Sebagai tambahan, karena ATM connection yang memakai physical link secara bersama (sharing) secara logika terpisah, ekses trafik dari satu connection tidak akan mempengaruhi connection lain termasuk connection dengan sumber dan tujuan yang sama.

ATM juga menawarkan  “bandwidth on demand” yang memungkinkan sebuah connection mengirimkan bandwidth yang lebih lebar hanya jika diperlukan. Kerugian menggunakan ATM untuk telemedicine adalah biaya yang tinggi dan sulit didapatkannya peralatan ATM dan saluran telekomunikasi yang diperlukan khususnya untuk rural area. Kedua hal ini mulai dapat diatasi dengan meningkatnya jumlah peralatan ATM dan saluran transmisi yang diharapkan meningkat kualitasnya di masa depan. Biaya juga diharapkan menurun dengan meningkatnya pasar ATM. Persyaratan networking untuk telemedicine bergantung pada aplikasi yang digunakan. Dalam sebagian besar kasus, telemedicine tidak terbatas pada teleconferencing. ISDN dapat digunakan pada low-end application, tetapi BRI ISDN tidak mendukung kebutuhan bandwidth untuk aplikasi telemedicine yang luas yang memerlukan multimedia bitstream yang simultan khususnya diagnostic-quality, full motion video. Banyak aplikasi telemedicine yang memerlukan bandwidth yang lebih besar dan kualitas yang terjamin, hal ini dipenuhi oleh ATM.

TEKNOLOGI ATM

Pada jaringan ATM, semua informasi diformat ke dalam sel berukuran tetap yang terdiri dari 48 byte (8 bits per byte) berupa muatan/payload dan 5 byte berupa header. Ukuran sel tetap menjamin bahwa kualitas data baik suara atau video tidak terpengaruh oleh data panjang frame atau paket. Header ini disusun untuk efisiensi switching dalam kecepatan tinggi.

ATM DEVICES DAN THE NETWORK ENVIRONMENT

ATM adalah teknologi sel switching dan multiplexing yang menggabungkan kelebihan dari circuit switching yang memiliki kapasitas dan delay transmisi konstan dengan packet switching yang memiliki fleksibilitas dan efisiensi untuk lalu lintas yang berselang-seling.
ATM Devices

Jaringan ATM terdiri dari ATM switch dan ATM endpoint. ATM Switch bertanggung jawab untuk transit sel melalui jaringan ATM, atau dapat didevinisikan bertugas menerima sel yang masuk dari ATM endpoint atau switch ATM lain, kemudian membaca dan memperbarui informasi di dalam header sel dan dengan cepat mengarahkan sel ke sebuah interface output ke arah tujuan. ATM endpoint berisi ATM network interface adapter. Contoh dari ATM endpoint adalah workstation, router, Digital Service Unit (DSU), LAN switch, dan Video CODEC. Gambar berikut mengilustrasikan jaringan ATM yang terdiri dari ATM switch dan ATM endpoint.


ATM Network Interfaces

 Jaringan ATM terdiri dari set ATM switch yang dihubungkan dengan interface Point-to-Point ATM link. ATM Switch mendukung dua jenis interface yakni UNI (User to Network Interface) dan NNI (Network to Network Interface). UNI menghubungkan end system (seperti host dan router) ke ATM switch sedangkan NNI menghubungkan dua ATM switch.

Tergantung pada apakah sebuah switch terletak di tempat pelanggan atau ditempat umum dan dioperasikan oleh perusahaan telepon, UNI dan NNI dapat dibagi lagi menjadi public dan private. UNI private menghubungkan ATM endpoint dan ATM switch private. NNI private menghubungkan dua switch ATM private di dalam organisasi yang sama sedangkan NNI public menghubungkan dua ATM switch dalam organisasi publik yang sama.

Disamping itu terdapat spesifikasi tambahan yakni Broadband InterCarrier Interface (B-ICI), dimana B-ICI dapat menghubungkan dua switch public dari penyedia layanan yang berbeda. Gambar berikut mengilustrasikan spesifikasi inteface ATM untuk jaringan public dan private.















7.     Pengertian Dan Penjelasan Dari ADSL  
Pengantar ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line)
Mayoritas jaringan yang tergelar sekarang ini menggunakan jaringan kabel tembaga. Karenanya dibutuhkan suatu“injeksi teknologi” untuk meningkatkan kemampuan kabel tembaga dalam mentransmisikan sinyal informasi.Dalam sepuluh tahun terakhir ini telah dikembangkan sejumlah teknik signal processing untuk meningkatkan bit rate dari transmisi dijital melalui kabel tembaga. Digital subscriber line (DSL) adalah teknologi modem yang menggunakan saluran telepon twisted pair existing untuk mentransmisikan data berpita lebar.Perkembangan dari DSL ini adalah teknologi xDSL yaitu “seri teknologi broadband” yang memanfaatkan media kabel tembaga untuk mengalirkan layanan/service berpita lebar. Pada akhirnya teknologi xDSL ini menjadi suatu teknologi alternatif yang patut dipertimbangkan secara teknis maupun ekonomis dalam kancah era multimedia.

Cara Penggunaan ADSL
Adapun cara-cara penggunaan ADSL di Indonesia, pertama-tama kita terlebih dahulu harus memiliki perangkat ADSL. Seteleh memiliki perangkat ADSL, kita harus memeriksa keberadaan nomor telepon rumah kita di layanan Telkom Speedy, apakah sudah terdaftar atau belum. Selanjutnya yang harus diperhatikan adalah, seberapa jauh jarak antara gardu Telkom dengan rumah kita. Karena dalam ADSL, jarak sangat berpengaruh pada kecepatan koneksi Internet. Setelah memastikan bahwa nomor telepon sudah terdaftar dan jarak sudah diperhitungkan, yang harus kita lakukan selanjutnya adalah pemasangan ADSL pada sambungan telepon. Untuk menyambungkan antara ADSL dengan line telepon, kita menggunakan sebuah alat yang disebut sebagai Splitter atau pembagi line. Splitter ini berguna untuk menghilangkan gangguan ketika kita menggunakan modem ADSL. Sehingga nantinya kita tetap dapat menggunakan Internet dan menjawab telepon secara bersamaan.



Ciri ADSL

ADSL sendiri memiliki bermacam-macam jenis dengan kecepatan, jenis router, USB dan perangkat lain yang ada di dalamnya. Misalnya ada yang dapat dipakai untuk dua komputer dengan menggunakan sambungan USB, tapi ada juga yang dapat digunakan untuk empat komputer dengan koneksi LAN Ethernet. Namun ada baiknya dalam memilih modem ADSL, kita memilih menggunakan modem yang memiliki tombol on dan off. Hal ini dimaksudkan supaya kita dapat mengatur penggunaan koneksi sebanyak yang kita butuhkan dan menghemat biaya koneksi yang digunakan. Terlebih di Indonesia masih menggunakan penghitungan waktu atau banyaknya bandwidth yang digunakan.
Hal penting lain yang dimiliki oleh modem ADSL adalah adanya lampu indikator yang berguna mengetahui jalannya proses koneksi yang terjadi. Umumnya lampu yang ada pada modem ADSL adalah lampu PPP, Power, DSL. Ada juga lampu tambahan bila kita menggunakan koneksi Ethernet dan USB. Dari tiga lampu indikator yang ada pada modem, yang terpenting adalah lampu PPP dan DSL. Di mana lampu DSL menunjukkan koneksi sudah terhubung dengan baik pada line. Sementara lampu PPP menunjukkan adanya arus data ketika seseorang melakukan browsing. Setelah perangkat lengkap, hal yang penting dalam penggunaan ADSL di Indonesia adalah penggunaan IP modem dan password. Hal ini digunakan untuk melindungi penggunaan layanan bagi konsumen yang diberikan oleh provider. IP yang kita miliki akan menjadi gerbang untuk memasuki jaringan. Jika kita mengubah password untuk login, maka kita perlu memasukkan kembali sesuai perubahan yang dilakukan. Bila seluruh proses ini berhasil dilalui, maka selanjutnya kita sudah dapat berkoneksi Internet dengan ADSL. Penggunaan ADSL di Indonesia saat ini tidak hanya berkisar hanya di pulau Jawa saja, tapi juga sudah meluas sampai ke luar Jawa. Seperti Bali dan Sumatera. Walaupun kualitas yang ditawarkan memang masih banyak mengalami masalah, namun adanya ADSL dalam berkoneksi Internet sangatlah membantu dibandingkan dengan cara lama yang menggunakan sistem dial-up. mencapai kecepatan yang diharapkan.



Kelebihan ADSL

  • Pembagian frekuensi menjadi dua, yaitu frekuensi tinggi untuk menghantarkan data, sementara frekuensi rendah untuk menghantarkan suara dan fax.
  • Bagi pengguna di Indonesia yang memakai program Speedy, penggunaan ADSL membuat kegiatan Internet menjadi jauh lebih murah. Sehingga kita dapat berInternet tanpa khawatir dengan tagihan yang membengkak.

Kekurangan ADSL

Adapun kualitas dari ADSL saat ini masih memiliki kekurangan.
  • Seperti sangat berpengaruhnya jarak pada kecepatan pengiriman data. Semakin jauh jarak antara modem dengan PC, atau saluran telepon kita dengan gardu telepon, maka semakin lambat pula kecepatan mengakses Internetnya.
  • Tidak semua software dapat menggunakan modem ADSL semisal Mac. Cara yang dipakai pun akan lebih rumit dan ada kemungkinan memakan waktu lama, tapi pada modem adsl jenis terbaru management modem dapat di lalukan via web interface sehingga tingkat kompatibilitas nya meningkat dan menjadikan modem adsl dapat digunakan pada setiap jenis pc selama pc bersangkutan memiliki ethernet card .
  • Adanya load coils yang dipakai untuk memberikan layanan telepon ke daerah-daerah, sementara load coils sendiri adalah peralatan induksi yang menggeser frekuensi pembawa ke atas. Sayangnya load coils menggeser frekuensi suara ke frekuensi yang biasa digunakan DSL. Sehingga mengakibatkan terjadinya interferensi dan ketidak cocokkan jalur untuk ADSL.
  • Adanya Bridged tap, yaitu bagian kabel yang tidak berada pada jalur yang langsung antara pelanggan dan CO. Bridged tap ini dapat menimbulkan noise yang mengganggu kinerja DSL.
  • Penggunaan fiber optic pada saluran telepon digital yang dipakai saat ini. Di mana penggunaan fiber optic ini tidak sesuai dengan sistem ADSL yang masih menggunakan saluran analog yaitu kabel tembaga, sehingga akan sulit dalam pengiriman sinyal melalui fiber optic.
  • Kecepatan koneksi modem ADSL masih tergantung dengan jarak tiang Telkom atau DSLAM terdekat, artinya jika jarak modem ADSL dengan DSLAM jauh maka kecepatan koneksi akan menurun karena banyaknya hambatan medium yang dilaluinya dan sebaliknya jika jaraknya dekat, koneksinya akan meningkat.

8.    Pengertian Dan Penjelasan Dari ADSL
Apa yang dimaksud DSL?? DSL adalah singkatan dari Digital Subcriber Line, yang merupakan teknologi yang mampu menyediakan bandwith cukup tinggi ke rumah-rumah atau perusahaan dengan menggunakan media kabel telepon. Umumnya  kecepatan downolad dari DSL sekitar dari 128 kbit/d hingga 24.000 kb/d tetapi tergantung dari teknologi DSL tersebut.  Untuk ADSL Kecepatan upload lebih rendah dari download dan untuk SDSL sama cepat. Peralatan Membutuhkan suatu modem DSL. Alat ini mampu mengubah data dari sinyal digital menjadi sebuah sinyal voltase yang digunakan oleh komputer dalam jangkauan frekuensi yang sessuai kemudian dihubungkan ke jalur telepon. Protokol dan konfigurasi  Implementasi DSL mampu menciptakan jaringan routed atau jembatan. Kelompok komputer pengguna terhubungkan ke subnet tunggal dalam konfigurasi routed/ jembatan. Implementasi awal DHCP untuk menyediakan rincian jaringan seperti alamat IP kepada peralatan pengguna, dengan authentication melalui alamat MAC atau memberikan nama host. Kemudian implementasi seringkali menggunakan PPP melalui Ethernet atau ATM (PPPoA atau PPPoE). DSL mempunyai rasio contention yang layak dipertimbangkan ketika memilih teknologi jalur lebar. Berikut ini adalah contoh teknologi DSL (biasanya disebut xDSL) termasuk:
•    HDSL (High-bit-rate Digital Subscriber Line), covered in this article
•    SDSL (Symmetric Digital Subscriber Line), a standardised version of HDSL
•    ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line), a version of DSL with a slower upload speed
•    RADSL (Rate-Adaptive Digital Subscriber Line)
•VDSL (Very-high-bit-rate Digital Subscriber Line)
•VDSL2 (Very-high-bit-rate Digital Subscriber Line 2), an improved version of VDSL
•   G.SHDSL (G. Symmetric High-speed Digital Subscriber Line), a standardised replacement for early proprietary SDSL by the International Telecommunication Union Telecommunication Standardization Sector Itulah penjelasan singkat mengenai 
Pengertian DSL.



- Copyright © Kumpulan Info Penting Dari Teknik Jaringan - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -