Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
About Me
Archivo del blog
Popular Posts
-
Dalam komputer terdapat dua buah cara merepresentasikan nilai negatif, yaitu komplemen satu (ones complement) dan komplemen dua (twos c...
-
BAB 1 MATERI PENGANTAR 1. Pengertian Dan Penjelasan Dari DCE Data Circuit terminating Equipment Sebuah data...
-
Tunneling Protocol Pada dasarnya jaringan komputer menggunakan sebuah tunneling protokol saat data dalam protokol HTTP di-enkapsulasi (di...
-
IPTABLES Mengapa diberi nama firewall? Mungkin itu pertanyaan yang pertama kali muncul ketika membaca artikel tentang keamanan, baik di ...
-
ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD) Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model (ERM) merupakan abstra...
-
Pengertian dan Cara Kerja MAIL SERVER MAIL SERVER Email merupakan sebuah layanan pengiriman surat elektronik yang di kirim m...
-
LSB : Watermarking Menggunakan Metode LSB ( Least Significant Bit ) Menggunakan MATLAB 7.8 Pengertian Watermarking Watermarki...
-
Awalnya, sistem penamaan alamat IP menggunakan sistem host table. Di dalam sistem ini, setiap komputer memiliki file host.txt yang berisi da...
-
7 LAPISAN OSI LAYER Gambaran Umum Referensi OSI Sebuah badan multinasional yang didirikan...
-
Shorewall Shorewall adalah salah satu tools firewall pada linux yang berbasiskan iptables. Shorewall terdapat konsep “zone” yang memuda...
DCE, DTE ,PACKET SWITCHING, CIRCUIT SWITCHING ,ATM ,ADSL , DAN DSL
BAB
1
MATERI
PENGANTAR
1.
Pengertian Dan Penjelasan Dari DCE
Data Circuit
terminating Equipment
Sebuah data circuit-terminating peralatan (DCE)
adalah perangkat yang berada di antara peralatan terminal data (DTE) dan
rangkaian transmisi data. Hal ini juga disebut data peralatan komunikasi dan
peralatan data carrier.Dalam sebuah stasiun data, DCE melakukan fungsi seperti
konversi sinyal, coding, dan garis clocking dan dapat menjadi bagian dari
peralatan DTE atau menengah. Interfacing peralatan mungkin diperlukan untuk
beberapa peralatan terminal data (DTE) ke dalam rangkaian transmisi
atau saluran dan dari sirkuit transmisi atau saluran ke DTE.Meskipun istilah
yang paling sering digunakan dengan RS-232, beberapa komunikasidata standar
yang mendefinisikan berbagai jenis antar muka antara DCE dan DTE sebuah. DCE
adalah perangkat yang berkomunikasi dengan perangkat DTE dalam standar ini.
Standar yang menggunakan nomenklatur meliputi :
* Federal Standard 1037C, MIL-STD-188
* RS-232
* Beberapa standar ITU-T di seri V (terutama V.24 dan V.35)
* Beberapa standar ITU-T di seri X (terutama X.21 dan X.25)
Sebagai aturan umum, bahwa perangkat DCE
menyediakan sinyal clock (clocking internal) dan mensinkronisasi perangkat DTE
pada jam yang disediakan (clocking eksternal). D-sub konektor mengikuti aturan
lain untuk tugas pin. perangkat DTE biasanya transmisi pada nomor pin konektor
2 dan terima pada nomor pin konektor 3. DCE perangkat hanya yang sebaliknya:
pin konektor nomor 2 menerima dan nomor pin konektor 3 mentransmisikan sinyal. Biasanya,
perangkat DTE merupakan terminal (atau komputer), dan DCE adalah modem. Ketika
dua perangkat, yang keduanya atau kedua DTE DCE, harus dihubungkan bersama
tanpa modem atau penerjemah media yang sama di antara mereka, semacam kabel
crossover harus digunakan, yaitu modem null untuk RS-232 atau seperti biasa untuk
Ethernet.
2.
Pengertian Dan Penjelasan Dari DTE
Data Terminal Equipment
Data Terminal Equipment (DTE) adalah instrumen akhir yang
mengubah informasi pengguna menjadi sinyal atau reconverts sinyal yang
diterima. Ini juga dapat disebutsirkuit ekor. Sebuah perangkat DTE
berkomunikasi dengan data circuit-terminating peralatan (DCE). DTE / DCE
klasifikasi diperkenalkan oleh IBM.Pada dasarnya, V.35 adalah antar muka serial
berkecepatan tinggi yang dirancang untuk mendukung kecepatan data yang
lebih tinggi dan konektivitas antara DTE
(data-terminal tetap) atau DCEs (peralatan komunikasi data) di atas jaringan digital.Dua
jenis perangkat diasumsikan pada setiap ujung kabel interkoneksi untuk
kasushanya menambahkan DTE dengan topologi (misalnya untuk sebuah hub, DCE),
yang juga membawa kasus kurang trivial dari interkoneksi perangkat yang sama
type: DTE-DTE atau DCE-DCE. Kasus seperti ini perlu kabel crossover, seperti
untuk modem Ethernet atau null untuk RS-232.Sebuah DTE adalah unit fungsional
dari sebuah stasiun data yang berfungsi sebagai sumber data atau data yang
tenggelam dan menyediakan komunikasi data fungsi kontrol harus dilakukan sesuai
dengan protokol link.Peralatan terminal data mungkin merupakan satu peralatan
atau subsistem yang saling terkait beberapa bagian peralatan yang melakukan
semua fungsi yang diperlukan yang diperlukan untuk mengizinkan pengguna untuk
berkomunikasi. Seorang pengguna berinteraksi dengan DTE (misalnya melalui antar
muka manusia-mesin), atau DTE mungkin pengguna.Biasanya, perangkat DTE
merupakan terminal (atau komputer meniru terminal), dan DCE adalah sebuah modem
atau perangkat lain milik operator.Sebagai aturan umum, bahwa perangkat DCE
menyediakan sinyal clock (clockinginternal) dan mensinkronisasi perangkat DTE
pada jam yang disediakan (clocking eksternal). D-sub konektor mengikuti aturan
lain untuk tugas pin.
* Perangkat pin 25 DTE transmisi pada pin 2 dan terima pada
pin 3.
* Perangkat pin 25 DCE transmisi pada pin 3 dan terima pada
pin 2.
* 9 pin perangkat DTE transmisi pada pin 3 dan terima pada
pin 2.
* Perangkat pin 9 DCE transmisi pada pin 2 dan terima pada
pin 3.
Istilah ini juga umumnya digunakan dalam
konteks Cisco Telco dan peralatan untuk menunjuk suatu alat jaringan,
seperti terminal, komputer pribadi, tetapi juga router dan jembatan, itu tidak
dapat atau tidak dikonfigurasi untuk menghasilkan sinyal clock.Maka PC ke PC
koneksi Ethernet juga dapat disebut DTE DTE ke komunikasi.Komunikasi ini
dilakukan melalui kabel crossover Ethernet sebagai lawan dari PC keDCE (hub,
switch, atau jembatan) komunikasi yang dilakukan melalui kabel Ethernet lurus.
3.
Peran DCE DAN DTE
DTE, yang merupakan
kepanjangan dari Data Terminal Equipment, merujuk ke pengguna peralatan
akhir(end-user device), seperti workstation, terminal (merupakan monitor dengan
sedikit atau tanpa kemampuan pemrosesan data independen), atau peralatan
(misalnya, pengguna antarmuka untuk router), sedangkan DCE, Data
Circuit-Terminating Equipment, lebih mengacu kepada perangkat, seperti
multiplexer atau modem, yang bertugas memproses sinyal. Yang penting, DCE juga
menyediakan sinyal clock untuk mencocokkan transmisi antara DTE dan DCE.
Kebanyakan perangkat networking, seperti router dan switch, dapat dikonfigurasi
untuk bertindak sebagai DTE atau DCE, tergantung pada konteks di mana mereka digunakan.
DTE dan DCE tersambung melalui
kabel khusus, biasanya pendek, yang terpasang pada antarmuka serial pada
peralatan. Serial mengacu pada gaya transmisi data di mana pulsa yang mewakili
bit mengikuti satu sama lain sepanjang jalur transmisi tunggal. Dengan kata
lain, mereka dikeluarkan berurutan, tidak secara bersamaan. Kabel serial adalah
salah satu kabel yang membawa transmisi serial.
4.
Pengertian Dan Penjelasan Dari Packet Switching
Packet switching pengembangan dari Circuit Switching merupakan
jaringan telekomunikasi yang awalnya digunakan untuk komunikasi suara seperti
telephone. Dengan perkembangan komunikasi data circuit switching mulai
melakukan transmisi bukan hanya suara tetapi juga data. Pada koneksi suara
circuit switching bekerja baik karena sebagian waktu dipakai untuk satu pihak,
seperti halnya telephone antara dua orang yang bergantian berbicara. Akan
tetapi pada koneksi maupun komunikasi data waktu yang dipakai terbuang, misal
koneksi dari satu host ke server akan banyak waktu nya idle. Sehingga
circuit switching kurang efisien diterapkan pada komunikasi data.
Packet Switching merupakan suatu teknik
komunikasi data yang terjadi pada Protocol WAN dimana data ditranmisikan kedalam
paket-paket data dan apabila terdapat suatu data atau message panjang dan
melebihi kapastitas transmisi akan dipotong menjadi barisan-barisan paket yang
kecil. Setiap paket untuk dikirim terdiri dari data user dan info control. Info
control sendiri merupakan suatu info pada paket data dan berisi alamat tujuan
dimana paket tersebut dapat ditransfer melalui jaringan untuk mencapai tujuan.
Pada packet switching packet data akan
dikonfersi kebentuk data rate yang mana dua buah station
berbeda data rate nya dapat saling berhubungan dan tukar informasi. Apabila
traffic suatu jaringan mulai padat akan dilakukanpemblokan pada
packet/call yang akan diterima, hal ini dilakukan melihat kondisi
beban traffic jaringan lagi padat dan jika traffic mulai menurun maka call akan
diijinkan masuk. Untuk packet switched network packet
diijinkan masuk tetapidelay delivery akan bertambah sesuai
banyaknya packet yang masuk. Untuk delay waktu akan diprioritaskan pada packet
yang pertama kali diterima dan selanjutnya. Berbeda untuk circuit switching
koneksi packet data harus dengan data rate yang konstan artinya setiap
perangkat yang terhubung dengan perangkat lain mengirimkan rate data yang sama.
Dan hal ini yang membatasi koneksi suatu host dengan workstation.
Pada hubungan Circuit Switching, koneksi biasanya
terjadi secara fisik bersifat point to point. Kerugian terbesar
dari teknik ini adalah penggunaan jalur yang bertambah banyak untuk jumlah
hubungan yang meningkat. Efek yang timbul adalah cost yang
akan semakin meningkat di samping pengaturan switching menjadi sangat komplek.
Kelemahan yang lain adalah munculnya idle time bagi jalur yang tidak digunakan.
Hal ini tentu akan menambah inefisiensi. Model circuit switching, karena sifatnya, biasanya
mentransmisikan data dengan kecepatan yang konstan, sehingga untuk
menggabungkan suatu jaringan dengan jaringan lain yang berbeda kecepatan tentu
akan sulit diwujudkan. Pemecahan yang baik yang bisa digunakan untuk mengatasi
persoalan di atas adalah dengan metoda data switching (packet switching). Dengan pendekatan ini, pesan yang
dikirim dipecah-pecah dengan besar tertentu dan pada tiap pecahan data
ditambahkan informasi kendali. Informasi kendali ini, dalam bentuk yang paling
minim, digunakan untuk membantu proses pencarian rute dalam suatu jaringan ehingga pesan dapat
sampai ke alamat tujuan. Contoh pemecahan data menjadi paket-paket data
ditunjukkan pada gambar.
Gambar : Pemecahan Data menjadi paket-paket
Packet Switching
Sebuah metode yang digunakan untuk
memindahkan data dalam jaringan internet. Dalam packet switching, seluruh paket
data yang dikirim dari sebuah node akan dipecah menjadi beberapa bagian. Setiap
bagian memiliki keterangan mengenai asal dan tujuan dari paket data tersebut.
Hal ini memungkinkan sejumlah besar potongan-potongan data dari berbagai sumber
dikirimkan secara bersamaan melalui saluran yang sama, untuk kemudian diurutkan
dan diarahkan ke rute yang berbeda melalui router. Tidak mempergunakan
kapasitas transmisi yang melewati jaringan. Data dikirim keluar dengan
menggunakan rangkaian potongan-potongan kecil secara berurutan yang disebut
paket. Masing-masing paket melewati jaringan dari satu titik ke titik lain dari
sumber ke tujuan Pada setiap titik seluruh paket diterima, disimpan dengan
cepat dan ditransmisikan ke titik berikutnya. Fungsi utama dari jaringan packet-switched adalah menerima paket dari stasiun
pengirim untuk diteruskan ke stasiun penerima. Penggunaan packet switching
mempunyai keuntungan dibandingkan dengan penggunaan
Tipe- tipe packet switching
Virtual circuit eksternal dan internal
Virtual Circuit pada dasarnya adalah
suatu hubungan secara logik yang dibentuk untuk menyambungkan dua stasiun.Packet dilabelkan dengan nomor sirkit maya dan
nomor urut. Paket dikirimkan dan datang secara berurutan. Gambar berikut ini
menjelaskan keterangan tersebut
Gambar Virtual Circuit internal
Stasiun A mengirimkan 6 paket. Jalur antara A dan B secara
logik disebut sebagai jalur 1,sedangkan jalur antara A dan C disebut sebagai
jalur 2. Paket pertama yang akan dikirimkan lewat jalur 1 dilabelkan sebagai
paket 1.1, sedangkan paket ke-2 yang dilewatkan jalur yang sama dilabelkan
sebagai paket 1.2 dan paket terakhir yang dilewatkan jalur 1 disebut sebagai
paket 1.3. Sedangkan paket yang pertama yang dikirimkan lewat jalur 2 disebut
sebagai paket
2.1, paket kedua sebagai paket 2.2 dan paket
terakhir sebagai paket 2.3 Dari gambar tersebut kiranya jelas bahwa paket yang
dikirimkan diberi label jalur yang harus dilewatinya dan paket tersebut akan
tiba di stasiun yang dituju dengan urutan seperti urutan pengiriman. Secara
internal rangkaian maya ini bisa digambarkan sebagai suatu jalur yang sudah
disusun untuk berhubungan antara satu stasiun dengan stasiun yang lain. Semua
paket dengan asal dan tujuan yang sama akan melewati jalur yang sama sehingga
akan samapi ke stasiun yang dituju sesuai dengan urutan pada saat pengiriman
(FIFO). Gambar berikut menjelaskan tentang sirkuit maya internal.
Gambar Virtual Circuit internal
menunjukkan adanya jalur yang harus
dilewati apabila suatu paket ingin dikirimkan dari A menuju B (sirkit maya 1
atau Virtual Circuit 1 disingkat VC #1). Sirkit ini dibentuk denagan rute
melewati node 1-2-3. Sedangkan untuk mengirimkan paket dari A menuju C dibentuk
sirkit maya VC #2, yaitu rute yang melewati node 1-4-3-6.
Datagram eksternal dan internal
Dalam bentuk datagram, setiap paket
dikirimkan secara independen. Setiap paket diberi label alamat tujuan. Berbeda
dengan sirkit maya, datagram memungkinkan paket yang diterima
berbeda urutan dengan urutan saat paket tersebut dikirim. Gambar 5.5 berikut
ini akan membantu memperjelas ilustrasi. Jaringan mempunyai satu stasiun
sumber, A dan dua stasiun tujuan yakni B dan C. Paket yang akan dikirimkan ke
stasiun B diberi label alamat stasiun tujuan yakni B dan ditambah nomor paket
sehingga menjadi misalnya B.1, B.37, dsb. Demikian juga paket yang ditujukan ke
stasiun C diberi label yang serupa, misalnya paket C.5, C.17, dsb.
Gambar Datagram eksternal
Sangat dimungkinkan
untuk menggabungkan antara keempat konfigurasi tersebut menjadi beberapa
kemungkinan berikut.
· Virtual Circuit eksternal, virtual circuit internal
· Virtual Circuit eksternal, Datagram internal
· Datagram eksternal, datagram internal
· Datagram eksternal, virtual circuit internal
· Virtual Circuit eksternal, virtual circuit internal
· Virtual Circuit eksternal, Datagram internal
· Datagram eksternal, datagram internal
· Datagram eksternal, virtual circuit internal
5.
Pengertian Dan Penjelasan Dari Circuit Switching
Circuit switching digunakan pada jaringan telepon umum dan merupakan
dasar untuk jaringan swasta yang dibangun pada saluran sewaan dan menggunakan
on-site circuit switching.
I.
Jaringan Switching
Untuk transmisi data,
komunikasi biasanya dilakukan dengan cara melalui transmisi data dari sumber ke
tujuan melalui simpul-simpul jaringan switching perantara. Simpul switching
bertujuan menyediakan fasilitas switching yang akan memindah data dari simpul
ke simpul sampai mencapai tujuan.
Ujung perangkat yang ingin
melakukan komunikasi disebut station. Station bisa berupa komputer, terminal,
telepon, atau perangkat komunikasi lainnya. Sedangkan perangkat yang tujuannya
menyediakan komunikasi disebut simpul. Simpul-simpul saling dihubungkan melalui
jalur transmisi. Masing-masing station terhubung ke sebuah simpul, dan kumpulan
simpul-simpul itulah yang disebut sebagai jaringan komunikasi.
Simpul yang hanya terhubung
dengan simpul lain, tugasnya hanya untuk switching data secara internal (ke
jaringan). Sedangkan yang terhubung ke satu station atau lebih, fungsinya
selain menerima data juga sekaligus mengirimkannya ke station yang terhubung.
Jalur simpul-simpul biasanya
dimultiplexingkan, baik dengan menggunakan Frequency Division Multiplexing
(FDM) maupun Time Division Multiplexing (TDM).
Tidak ada saluran langsung
diantara sepasang simpul. Sehingga diharapkan selalu memiliki lebih dari 1
jalur disepanjang jaringan untuk tiap pasangan station untuk mempertahankan
reliabilitas jaringan.
I.
Jaringan Circuit Switching
Komunikasi circuit switching melalui 3 tahap
:
·
Pembangunan
sirkuit
Sebelum suatu sinyal
ditransmisikan, harus dibuat terlebh dahulu suatu sirkuit ujung-ke-ujung
(station-to-station).
Contoh : Station A hendak mengirim sebuah
permintaan ke simpul 4, yaitu permintaan akan koneksi terhadap station E.
Simpul 4 memilih simpul 5 didasarkan atas informasi routing dan ukuran-ukuran
yang tersedia serta mungkin juga biaya. Lalu mengalokasikan sebuah channel
bebas (menggunakan FDM atau TDM) dan mengirim sebuah pesan permintaan akan
koneksi ke station E. Karena sejumlah station bisa terhubung ke simpul 4, maka
harus diupayakan membangun jalur internal dan station multiple ke simpul-simpul
multiple. Lalu simpul 5 menyediakan channel ke simpul 6 dan dikaitkan channel
ke channel dibagian dalam dari simpul 4. Setelah terhubung akan dilakukan tes
untuk melihat apakah station E sibuk atau siap menerima kondisi.
·
Transfer Data
Data yang dibawa bisa berupa
analog atau digital tergantung pada sifat jaringan. Saat pembawa berkembang
menjadi jaringan digital yang benar-benar terintegrasi, penggunaan transmisi
digital (biner) untuk suara dan data menjadi metode yang sangat dominan.
Jalurnya adalah jalur A-4, switching internal melalui 4; channel 4-5, switching
internal melalui 5; channel 5-6, internal switching melalui 6; jalur 6-E. Umumnya
koneksi berupa full duplex.
·
Diskoneksi
Sirkuit
Setelah beberapa periode
transfer data, koneksi dihentikan, biasanya oleh salah satu station. Sinyal
harus dirambakan ke simpul 4, 5, dan 6 untuk membebaskan sumber data yang
tersedia.
Catatan :
o
Kapasitas
channel harus disediakan di antara masing-masing pasangan simpul di dalam jaringan.
o
Masing-masing
simpul harus memiliki kapasitas switching internal untuk mengendalikan koneksi
yang diminta.
Kelemahan circuit switching :
§ Bisa menjadi sangat tidak efisien. Saat tidak ada
data yang ditransfer sekalipun tetap menjalankan fungsinya yaitu sebagai
koneksi suara, penggunaannya menjadi agak tinggi, namun masih tidak mencapai
100%.
§ Untuk koneksi dari terminal ke komputer, kapasitas
menjadi tidak jalan selama koneksi berlangsung.
§ Dalam hal kinerja, terjadi suatu penundaan yang
berkaitan dengan transfer sinyal untuk pembentukan panggilan.
Contoh circuit
switching :
Karateristik penting dari circuit switching :
a. Adanya pemblokan
Terjadi bila jaringan tidak
mampu menghubungkan kedua station karena semua jalur yang tersedia di antara
mereka sedang dipergunakan. Konfigurasi pemblokan umumnya dimungkinkan terjadi
untuk mendukung lalu lintas suara, karena diharapkan sebagian besar panggilan
telepon berdurasi pendek jadi hanya sebagian telepon yang akan dipakai
sepanjang waktu.
b. Tidak adanya pemblokan
Memungkinkan semua station
dihubungkan (dalam bentuk pasangan) sekaligus dan menjamin seluruh permintaan
yang ada sepanjang pihak yang dipanggil dalam keadaan bebas. Dimungkinkan
terjadi untuk perangkat pengolahan data. Sebagai contoh, untuk aplikasi
pemasukan data, terminal bisa terus menerus dihubungkan ke komputer sepanjang
waktu.
Teknik-teknik switching internal terhadap circuit switching tunggal :
a. Space Division Switching
Awalnya dikembangkan untuk
lingkungan analog dan telah dipindahkan ke dunia digital. Space division switch
merupakan salah satu switch dimana jalur sinyal secara fisik saling terpisah
satu sama lain (dibagi dalam hal jarak).
Maing-masing koneksi
memerlukan pembentukan jalur secara fisik disepanjang switch yang hanya
dimaksudkan untuk mentransfer sinyal diantara kedua titik akhir.
Blok pembangunan dasar dari
switch adalah persimpangan dibuat dari bahan metalik atau gerbang konduktor
yang bisa diaktifkan dan di-non-aktifkan oleh unit kontrol.
Keterangan Gambar :
o
Masing-masing
station terhubung ke matriks melalui salah satu jalur input atau salah satu
jalur output.
o
Interkoneksi
terjadi diantara dua jalur dengan mengaktifkan persimpangan yang sesuai.
o
Merupakan
matriks crossbar sederhana dengan 10 jalur I/O full duplex.
o
Keterbatasan
matriks crossbar :
§ Jumlah titik persimpangan berkembang seiring
perkembangan jumlah station yang terpasang sehingga memakan lebih banyak biaya.
§ Hilangnya titik persimpangan menghalangi koneksi
antara kedua perangkat yang jalurnya melintang di titik persimpangan tersebut.
§ Titik persimpangan tidak bisa digunakan secara
efisien, bahkan bila semua perangkat yang terpasang dalam kondisi aktif, hanya
sebagian kecil saja dari titik persimpangan yang akan dipakai.
o
Kelebihan
matriks crossbar :
§ Untuk menetapkan jalur hanya perlu memfungsikan
gerbang tunggal.
§ Tidak adanya pemblokan, jadi sebuah jalur selalu
tersedia untuk menghubungkan input dengan output.
Cara mengatasi keterbatasan tersebut
digunakan switch bertahap-tahap.
Keterangan Gambar:
o
Merupakan contoh
dari switch tahap 3.
o
Kelebihan :
§ Jumlah titik persimpangan berkurang sehingga
meningkatkan penggunaan crossbar.
§ Terdapat lebih dari 1 jalur disepanjang jaringan
untuk menghubungkan kedua titik akhir, sehingga meningkatkan reliabilitasnya.
o
Kelemahan :
§ Memerlukan skema kontrol yang lebih kompleks.
Yaitu harus ditentukan jalur dalam keadaan
bebas sepanjang tahapan serta mengaktifkan gerbang yang sesuai.
§ Kemungkinan adanya pemblokan.
Garis yang lebih tebal menunjukkan jalur yang
sudah dipergunakan. Jadi pada gambar jalur input 10, tidak bisa dihubungkan
dengan output jalur 3, 4, 5.
Cara mengatasi :
q Meningkatkan jumlah atau ukuran switch-switch
perantara, namun akan meningkatkan biaya.
a. Time Division Switching
Teknik-teknik Time-Division
Multiplexing yang synchronous dan digitalisasi suara, baik suara maupun data
bisa ditransmisikan melalui sinyal-sinyal digital.
Secara virtual, semua
circuit switching menggunakan teknik time-division digital untuk menetapkan
sekaligus mempertahankan ‘sirkuit’.
Melibatkan pembagian aliran
bit berkecepatan rendah menjadi bagian-bagian kecil yang membagi aliran
berkecepatan tinggi dengan aliran bit lainnya.
Teknik yang paling sederhana
namun paling popular, yakni TDM bus switching :
Ø Semua teknik digital switching didasarkan atas
penggunaan TDM synchronous.
Ø TDM synchronous memungkinkan aliran bit berkecepatan
rendah multiple bersama-sama memakai semua jalur berkecepatan tinggi.
Ø Dengan TDM synchronous, sumber dan tujuan data pada
masing-masing jatah waktu sudah diketahui.
Ø Setiap perangkat terhubung ke switch melalui jalur
full duplex.
Ø Jalur-jalur tersebut dihubungkan melalui gerbang
terkontrol menuju bus digital berkecepatan tinggi.
Ø Masing-masing jalur ditetapkan satu jatah waktu
untuk menyediakan input.
Ø Sepanjang jatah waktu yang berturut-turut pencocokan
input atau output yang berlainan mulai diaktifkan, sehingga sejumlah koneksi
bisa dibawa melalui bus yang digunakan bersama.
Ø Untuk sebuah switch yang mendukung, jumlah jatah
waktu yang bergiliran berturut-turut harus sama dengan junlah perangkat.
Ø Setiap jatah waktu ditetapkan untuk 1 jalur input
dan 1 jalur output.
Ø Satu iterasi untuk seluruh jatah waktu disebut
frame.
Ø Jatah waktu harus menyamakan waktu transmisi input
dan penundaan perambatan antara input dan output.
Ø Rate data pada bus harus cukup tinggi sehingga jatah
waktu yang muncul cukup memadai.
IV. Routing dalam jaringan circuit
switching
Rangkaian routing (rangkaian dimana
jalur-jalur dalam susunan diupayakan) menunjukkan suatu analisis yang
didasarkan atas pola lalu lintas hierarkis dan dirancang untuk mengoptimalkan
penggunaan sumber daya jaringan.
Untuk jaringan circuit switching yang besar,
beberapa koneksi sirkuit memerlukan sebuah jalur sepanjang lebih dari 1 switch.
Dua persyaratan utama untuk arsitektur
jaringan yang berhubungan dengan strategi routing :
a. Efisiensi
·
Diharapkan dapat
meminimalkan jumlah peralatan (Switch dan trunk).
·
Dengan peralatan
minimum tentu akan mengurangi biaya.
b. Fleksibilitas
·
Diharapkan
jaringan mampu menyediakan tingkat pelayanan yang optimal dalam kondisi :
o
Lalu lintas
menyentak secara tiba-tiba untuk sementara di atas level jam sibuk (misal :
selama ada badai besar).
o
Switch dan trunk
mengalami kegagalan serta kemungkinsn tidak tersedia untuk sementara waktu.
Pendekatan hierarki statis :
-
Switch suatu
jaringan disusun seperti struktur pohon atau hirarki.
-
Jalur dibangun
dari pesawat pemanggil, turun ke bawah menuju pesawat yang dipanggil.
-
Ditambahkan
trunk berkemampuan tinggi yang melintang untuk menghubungkan pertukaran dengan
volume lalu lintas yang tinggi diantara pesawat-pesawat => menambah
fleksibilitas.
-
Kelebihan :
menyediakan redudansi dan kapasitas ekstra.
-
Kekurangan :
Masih ada keterbatasan dalam hal efisiensi dan fleksibilitas.
·
Struktur yang
sudah pasti dengan trunk-trunk tambahan bereaksi lamban terhadap kegagalan.
·
Dampak kegagalan
: berupa kongesti local utama yang muncul didekat lokasi kegagalan.
Pendekatan dinamis :
-
Keputusan
routing dipengaruhi oleh kondisi lalu lintas yang ada saat itu.
-
Simpul circuit
switching saling berkait satu sama lain.
-
Kelebihan :
·
Lebih kompleks :
arsitektur tidak menyediakan suatu jalur ‘alami’ atau susunan jalur yang
didasarkan atas struktur hirarki.
·
Lebih fleksibel
: Tersedia jalur alternatif.
Routing Alternatif
-
Adalah
jalur-jalur yang memungkinkan untuk dipergunakan di antara kedua kantor dan
sudah ditetapkan terlebih dahulu.
-
Switch utama
memilih jalur yang tepat untuk setiap panggilan.
-
Masing-masing
switch merupakan susunan tertentu dari jalur-jalur yang sudah ditetapkan untuk
masing-masing tujuan => bersifat pilihan.
-
Koneksi trunk
yang terjadi secara langsung diantara 2 switchlah yang dipilih.
-
Bila tidak ada,
pilihan kedua bisa dipilih dan seterusnya.
-
Keputusan
routing didasarkan atas :
·
Status lalu
lintas yang terjadi saat itu.
Jalur ditolak bila dia dalam keadaan sibuk.
·
Pola lalu lintas
historic
Yang menentukan rangkaian jalur yang
dipergunakan.
-
Satu rangkaian
routing yang ditetapkan untuk setiap pasangan sumber-tujuan disebut routing
pengganti dinamik.
-
Contoh routing
pengganti dinamik :
·
Layanan telepon
local dan regional [BELL90] oleh Bell Operating Companies yang disebut Multi
Alternate Routing (MAR).
·
Jaringan jarak
jauh [ASH90] oleh AT&T yang disebut Dynamic Nonhierarchical Routing (DNHR).
V. Kontrol Pensinyalan
Sinyal kontrol adalah suatu sinyal yang berfungsi mengatur jaringan dan
menetapkan panggilan, mempertahankan panggilan, serta menghentikan panggilan.
Fungsi-fungsi pensinyalan
Sinyal kontrol mempengaruhi beberapa
aspek yaitu : sifat jaringan, termasuk layanan jaringan yang tersedia bagi
pelanggan serta mekanisme internal.
Fungsi-fungsi
terpenting :
a. Komunikasi
yang terdengar oleh pelanggan, meliputi bunyi dial, bunyi dering, sinyal sibuk,
dan sebagainya.
b. Transmisi
nomor-nomor yang ditekan untuk kantor yang akan berupaya melengkapi koneksi.
c. Transmisi
informasi diantara switch menunjukkan bahwa sebuah panggilan tidak bisa
dilengkapi.
d. Transmisi
informasi diantara switch menunjukkan
bahwa sebuah panggilan telah berakhir dan jalur tidak lagi dikoneksikan.
e. Sinyal
yang membuat telepon berdering.
f. Transmisi
informasi untuk hal-hal yang berkaitan dengan tagihan-tagihan.
g. Transmisi
informasi menunjukkan status peralatan atau trunk dalam jaringan. Informasi ini
dipergunakan untuk hal-hal berkenaan dengan routing dan pemeliharaan.
h. Transmisi
informasi dipergunakan untuk mendiagnosa dan mengisolasi kegagalan system.
i. Kontrol
dari peralatan khusus semacam peralatan channel satelit.
Tahap-tahap
rangkaian koneksi dari satu saluran ke saluran lain pada kantor yang sama :
a. Berkaitan
dengan panggilan, kedua telepon sedang tidak dipergunakan. Panggilan dimulai
bila suatu pesawat telepon diangkat gagangnya, yang secara otomatis disinyalkan
ke switch kantor.
b. Switch
memberi respons melalui bunyi dial yang terdengar, memberi tanda pada pesawat
bahwa nomor-nomor tertentu bisa ditekan.
c. Pemanggil
menekan nomor, yang dikomunikasikan sebagai alamat yang dipanggil kepada
switch.
d. Bila
pesawat yang dipanggil tidak sibuk, switch menyiagakan pesawat akan adanya
panggilan yang datang dengan cara mengirim sinyal dering, sehingga telepon
berdering.
e. Feedback
disediakan untuk pesawat pemanggil oleh switch :
·
Bila pesawat yang dipanggil tidak sibuk,
switch mengembalikan bunyi dering yang terdengar oleh pemanggil dan mengirim
sinyal dering ke pesawat yang dipanggil.
·
Bila pesawat yang dipanggil sedang
sibuk, switch mengirimkan sinyal sibuk ke pesawat pemanggil.
·
Bila panggilan tidak lengkap, switch
mengirim suatu pesan ‘recorder’ ke pemanggil.
f. Pihak
yang dipanggil menerima panggilan dengan mengangkat genggam, yang secara
otomatis disinyalkan ke switch.
g. Switch
menghentikan sinyal dering dan bunyi dering, serta menetapkan koneksi diantara
dua pesawat.
h. Koneksi
dihentikan bila kedua pelanggan meletakkan genggam telepon.
Pensinyalan
switch-ke switch :
a. Switch
utama mencari trunk interswitch yang idle, mengirim tanda tidak sibuk kepada
trunk, dan meminta register digit pada ujung yang terjauh, sehingga alamat yang
dituju bisa dikomunikasikan.
b. Switch
ujung menerima sinyal tidak sibuk diikuti sinyal sibuk, yang disebut dengan
‘wink’(kedipan). Ini menunjukkan register dalam keadaan siap.
c. Switch
utama mengirim digit alamat ke switch ujung.
Klasifikasi
pensinyalan secara fungsional :
a. Pengawasan
-
Menyediakan pengawasan untuk memperoleh
sumber daya-sumber daya yang diperlukan untuk menetapkan suatu panggilan.
-
Digunakan untuk : megawali permintaan
panggilan, menangani atau menghentikan koneksi yang dibuat, mengawali atau
menghentikan permintaan, mengingatkan operator akan koneksi yang dibuat,
menyiagakan pesawat, dan menagawali panggilan.
-
Bentuk pensinyalan melibatkan :
·
Kontrol
Berguna
untuk : mengontrol penggunaan sumber daya-sumber daya yang tersedia seperti
kapasitas trunk dan switch dan sekaligus menangkapnya.
·
Status
Berguna
untuk : menyatakan status sumber daya yang diminta.
b. Alamat
-
Menyediakan mekanisme untuk menentukan
pesawat yang berpartisipasi dalam sebuah panggilan atau upaya pemanggilan.
-
Pensinyalan alamat mencakup :
·
Station terkait
Pensinyalan
dimulai dengan pesawat pemanggilan dati pesawat telepon sinyal dibangkitkan
sebagai rotary dial atau rangkaian bunyi 2 frekuensi.
·
Routing terkait
o
Digunakan dalam penyusunan panggilan
yang melibatkan lebih dari satu switch.
o
Meliputi pensinyalan alamat, yang
mendukung fungsi routing, dan pensinyalan pengawasan dalam mengalokasikan
sumberdaya.
c. Informasi
Panggilan
-
Menunjuk ke sinyal-sinyal yang
menyediakan informasi ke pesawat mengenai status sebuah panggilan.
-
Sinyal-sinyal ini dikategorikan sebagai
:
·
Pemberitahuan
Disediakan
untuk pesawat yang tidak ingin menggantikan panggilan termasuk saat telepon
dalam keadaan tidak sibuk.
·
Kemajuan
Menunjukkan
status panggilan untuk pesawat pemanggil.
d. Manajemen
jaringan
-
Meliputi semua sinyal yang berhubungan
dengan operasi yang sedang berlangsung dan manajemen jaringan.
-
Digunakan untuk pemeliharaan, trouble
shooting, dan operasi jaringan secara keseluruhan.
- Meliputi :
·
Kontrol
Digunakan
untuk mengontrol proses pemilihan routing secara keseluruhan dan memodifikasi
karaterisrik jaringan yang sedang beroperasi sebagai respon terhadap adanya
overload dan kondisi kegagalan.
·
Status
Digunakan
oleh switch untuk menyediakan informasi status ke pusat manajemen jaringan
serta ke switch yang lain.
Lokasi Pensinyalan
Dipertimbangkan
berdasarkan 2 konteks :
a. Pensinyalan
di antara pesawat dengan jaringan.
Dengan
switching kantor dimana perangkat tersebut terpasang, untuk taraf yang semakin
luas ditentukan oleh karateristik perangkat pesawat serta kebutuhan user.
b. Pensinyalan
di dalam jaringan atau internal.
Tidak
hanya berkaitan dengan pengaturan oanggilan pesawat namun juga dengan jaringan
itu sendiri. Sehingga diperlukan daftar perintah-perintah yang kompleks,
respon, serta susunan parameter itu.
Switching
kantor local harus menyediakan suatu pemetaan diantara teknik pensinyalan yang
tidak terlalu kompleks oleh pesawat serta yang lebih kompleks untuk yang di
dalam jaringan.
Pensinyalan channel umum
-
Dalam pensinyalan sechannel digunakan
channel yang sama untuk membawa sinyal-sinyal kontrol yang digunakan untuk
membawa panggilan ke sinyal-sinyal kontrol yang berhubungan.
-
Tidak ada fasilitas-fasilitas transmisi
tambahan yang dipergunakan untuk pensinyalan.
-
Bentuk pensinyalan sechannel yang
digunakan :
·
Pensinyalan inband
o
Menggunakan jalur fisik yang sama dan
band frekuensi yang sama dengan sinyal-sinyal suara yang dibawa.
o
Keuntungan :
§ Sinyal-sinyal
tersebut dapat pergi ke mana saja kemana pun sinyal suara pergi.
§ Memungkinkan
terjadinya suatu panggilan pada jalur percakapan yang salah.
·
Pensinyalan out of band
o
Kelebihan :
§ Sinyal
suara tidak menggunakan sepenuhnya bandwith 4 kHz=> yang tidak terpakai
digunakan untuk mengontrol sinyal.
§ Dapat
dilakukan kontrol dan pengawasan terhadap kontrol sinyal sudah dikirim atau
sinyal suara masih berada pada saluran.
o
Kekurangan :
§ Memerlukan
elektronik ekstra.
§ Rate
pensinyalan menjadi lebih rendah karena bandwith yang terbatas.
-
Kekurangan pensinyalan sechannel :
·
Rate transfer informasi terbatas
sehingga sulit membawa pesan-pesan kontrol dalam waktu yang tepat.
·
Adanya sejumlah penundaan yang terjadi
dimulai dari saat pesawat memasuki alamat (menekan nomor) serta saat koneksi
dibentuk.
-
Cara mengatasi dengan Pensinyalan
Channel Umum.
-
Kelebihan Pensinyalan channel umum :
·
Sinyal kontrol dibawa sepanjang jalur
yang bebas dari channel suara.
·
Satu jalur sinyal kontrol yang bebas
mampu membawa sinyal untuk sejumlah channel pesawat.
·
Protocol pensinyalan dan bentuk jaringan
yang diperlukan untuk mendukung protocol sangat kompleks.
·
Biaya hardware komputer semakin menurun.
-
Dua model operasi dalam pensinyalan
channel umum :
·
Mode asosiasi
o
Jalurnya dekat, disepanjang jalur, dan
kelompok trunk interswitch yang tersedia terletak diantara titik ujung.
·
Mode tak-asosiasi
o
Jaringan diperbanyak melalui
simpul-simpul tambahan, yang disebut dengan titik-titik pengalih sinyal.
o Tidak
ada lagi penetapan channel kontrol tertentu yang sederhana untuk kelompok trunk
sehingga muncul dua jaringan terpisah.
o
Merupakan model yang digunakan dalam
ISDN.
-
Keterangan Gambar di bawah:
·
Dalam pensinyalan sechannel
o
Sinyal-sinyal kontrol dari satu switch
diawali dengan prosesor kontrol dan dipswitch menuju channel yang sedang
keluar. Lau pada ujung penerima, sinyal-sinyal kontrol harus diswitch dari
channel suara kedalam prosesor kontrol.
·
Dalam pensinyalan channel umum
o
Sinyal-sinyal kontrol ditransfer secara
langsung dari satu prosesor kontrol ke prosesor kontrol lainnya.
o
Keunggulan :
§ Prosedur
paling sederhana
§ Tidak
rentan terhadap interference baik yang disengaja maupun tidak antara pesawat
dan sinyal kontrol.
§ Dikuranginya
waktu setiap panggilan.
§ Dengan
tak-asosiasi signaling, bisa dibentuk satu atau lebih titik-titik kontrol
pusat.
o Kelemahan
:
§ Kerumitan
teknik.
Sistem Pensinyalan Nomor 7
-
Termasuk pensinyalan channel umum yang
lebih fleksibel dan lebih canggih.
-
Skema yang paling sering digunakan
adalah Sistem Pensinyalan Nomor 7 (Signaling System Number 7 – SS7).
-
SS7 merupakan suatu standar pensinyalan
channel umum ujung terbuka untuk berbagai jenis jaringan circuit switched
digital.
-
Dirancang khusus untuk ISDN.
-
Karateristik utama SS7 :
·
Dioptimalkan dalam jaringan telekomunikasi
digital bersama dengan pertukaran program kontrol tersimpan digital, dengan
channel digital 64-kbps.
·
Dirancang untuk memenuhi persyaratan
pengalihan informasi terutama untuk kontrol panggilan, kontrol dari jauh,
manajemen dan pemeliharaan.
·
Dirancang sebagai alat untuk pengalihan
informasi dalam suatu rangkaian deretan yang benar dan tidak sampai hilang atau
terduplikasi.
·
Sesuai untuk operasi sepanjang channel
analog serta pada kecepatan dibawah 64kbps.
·
Sesuai untuk digunakan pada jaringan
ujung-ke-ujung dan jaringan satelit.
Elemen-elemen Jaringan Pensinyalan
Ditetapkan
3 entitas fungsional :
Ø Titik
Pensinyalan (Signaling Point SP)
-
Adalah suatu titik didalam jaringan
pensinyalan yang mampu mengendalikan pesan-pesan kontrol SS7.
-
Contoh : Titik ujung untuk pesan-pesan
kontrol, simpul-simpul circuit jaringan, Pusat kontrol jaringan.
Ø Titik-titik
pengalih sinyal (Signal Transfer Point TPS)
-
Adalah titik pensinyalan yang mampu
menyalurkan pesan-pesan kontrol.
-
Contoh : Simpul yang hanya semata-mata
untuk routing saja, atau dapat mencakup fungsi-fungsi sebuah titik ujung.
Ø Jalur
Pensinyalan
- Adalah
jalur data yang menghubungkan titik pensinyalan.
Dua taraf operasi :
·
Taraf kontrol
§ Bertanggungjawab
membangun dan mengatur koneksi.
·
Taraf Informasi
§ Informasi
dialihkan daari satu pengguna ke pengguna yang lain, ujung-ke-ujung.
Struktur jaringan pensinyalan
-
Hal-hal yang dapat
mempengaruhi keputusan-keputusan yang berkaitan dengan rancangan jaringan serta
jumlah level yang harus ditetapkan :
·
Kapasitas TPS ,
meliputi :
o Jumlah jalur pensinyalan yang bisa dikendalikan oleh TPS.
o Waktu pengalihan pesan pensinyalan.
o Pesan kapasitas laju penyelesaian.
·
Kinerja Jaringan :
meliputi jumlah TS dan penundaan pensinyalan.
·
Ketersediaan dan
Keandalan : mengukur kemampuan jaringan dalam menyediakan layanan saat terjadi
kegagalan TPS.
6. Pengertian Dan
Penjelasan Dari ATM
Asynchronous Transfer Mode
ATM adalah singkatan dari Asynchronous Transfer Mode (ATM) yaitu sebuah protokol
jaringan yang mentransmisikan pada kecepatan 155 Mbps atau lebih . ATM
mentarnsmisikan data kedalam satu paket dimana pada protokol yang lain
mentransfer pada besar-kecilnya paket. ATM mendukung variasi media seperti
video, CD-audio, dan gambar. ATM bekerja pada model topologi Bintang, dengan
menggunakan Kabel fiber optic ataupun kabel twisted pair . ATM pada umumnya
digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih LAN . dia juga banyak dipakai oleh
Internet Service Providers (ISP) untuk meningkatkan kecepatan akses Internet
untuk klien mereka. Menurut
de Prycker, cara kerja ATM dalam mentransfer informasi dari satupemakai ke
pemakai lainnya terbagi atas tiga tahap, yaitu; tahap virtualconnection set-up,
tahap transfer informasi, dan tahap virtual connectionrelease. Proses
pembentukan hubungan bergantung arsitektur jaringan ATMyang digunakan. Transfer
adalah istilah yang digunakan oleh ITU-T untuk menjelaskan suatu teknik yang
digunakan dalam suatu network telekomunikasi yang meliputi aspek-aspek yang
terkait dengan switching, multiplexing, dan transmisi. Pada ATM seluruh
informasi yang akan ditransfer akan dibagi menjadi slot-slot dengan ukuran
tetap yang disebut cell.
KARAKTERISTIK
ATM
·
Pada basis link to link tidak menggunakan proteksi
error dan flow control.
Pada ATM proteksi error dapat diabaikan karena didasarkan saat ini link-link dalam network memiliki kualitas yang sangat tinggi, sehingga error control cukup dilakukan end to end saja. Flow control juga tidak dilakukan dalam ATM network karena dengan pengaturan alokasi resource dan dimensioning queue yang tepat maka kejadian queue overflow yang menyebabkan hilangnya paket dapat ditekan. Sehingga probabilitas packet loss antara 10-8 sampai dengan 10-12 dapat dicapai.
Pada ATM proteksi error dapat diabaikan karena didasarkan saat ini link-link dalam network memiliki kualitas yang sangat tinggi, sehingga error control cukup dilakukan end to end saja. Flow control juga tidak dilakukan dalam ATM network karena dengan pengaturan alokasi resource dan dimensioning queue yang tepat maka kejadian queue overflow yang menyebabkan hilangnya paket dapat ditekan. Sehingga probabilitas packet loss antara 10-8 sampai dengan 10-12 dapat dicapai.
·
ATM beroperasi pada connection oriented mode
Sebelum informasi ditransfer dari terminal ke network, sebuah fase setup logical / virtual connection harus dilakukan untuk menyediakan resource diperlukan. Jika resource tersedia tidak mencukupi maka connection dari terminal akan dibatalkan. Jika fase transfer informasi telah selesai, maka resource yang telah digunakan akan dibebabskan kembali. Dengan menggunakan connection-oriented ini akan memungkinkan network untuk menjamin packet loss yang seminim mungkin.
Sebelum informasi ditransfer dari terminal ke network, sebuah fase setup logical / virtual connection harus dilakukan untuk menyediakan resource diperlukan. Jika resource tersedia tidak mencukupi maka connection dari terminal akan dibatalkan. Jika fase transfer informasi telah selesai, maka resource yang telah digunakan akan dibebabskan kembali. Dengan menggunakan connection-oriented ini akan memungkinkan network untuk menjamin packet loss yang seminim mungkin.
·
Pengurangan fungsi header
Untuk menjamin pemrosesan yang cepat dalam network, maka ATM header hanya memiliki fungsi yang sangat terbatas. Fungsi utama dari header adalah untuk identifikasi virtual connection (virtual connection identifier =VCI) yang dipilih pada saat dilakukan call setup dan menjamin routing yang tepat untuk setiap paket didalam network serta memungkinkan multiplexing dari virtual connection – virtual connection berbeda melalui satu link tunggal. Selain fungsi VCI, sejumlah fungsi lain yang sangat terbatas juga dilakukan oleh header, terutama terkait dengan fungsi pemeliharaan. Karena fungsi header diabatasi, maka implementasi header processing dalam ATM node sangat mudah / sederhana dan dapat dilakukan pada kecepatan yang sangat tinggi (150 Mbps sampai 2.5 Gbps) dan hal ini akan menyebabkan processing delay dan queuing delay yang rendah.
Untuk menjamin pemrosesan yang cepat dalam network, maka ATM header hanya memiliki fungsi yang sangat terbatas. Fungsi utama dari header adalah untuk identifikasi virtual connection (virtual connection identifier =VCI) yang dipilih pada saat dilakukan call setup dan menjamin routing yang tepat untuk setiap paket didalam network serta memungkinkan multiplexing dari virtual connection – virtual connection berbeda melalui satu link tunggal. Selain fungsi VCI, sejumlah fungsi lain yang sangat terbatas juga dilakukan oleh header, terutama terkait dengan fungsi pemeliharaan. Karena fungsi header diabatasi, maka implementasi header processing dalam ATM node sangat mudah / sederhana dan dapat dilakukan pada kecepatan yang sangat tinggi (150 Mbps sampai 2.5 Gbps) dan hal ini akan menyebabkan processing delay dan queuing delay yang rendah.
·
Panjang filed informasi dalam satu cell relatif kecil
Hal ini dilakukan untuk mengurangi ukuran buffer internal dalam switching node, dan untuk membatasi queuing delay yang terjadi pada buffer tersebut. Buffer yang kecil akan menjamin delay dan delay jitter rendah, hal ini diperlukan untuk keperluan service-service real time.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi ukuran buffer internal dalam switching node, dan untuk membatasi queuing delay yang terjadi pada buffer tersebut. Buffer yang kecil akan menjamin delay dan delay jitter rendah, hal ini diperlukan untuk keperluan service-service real time.
Standar ATM
Saat ini ada 2 badan yang menangani standarisasi ATM
yaitu CCITT/ITU-T dan ATM Forum. ITU-T lebih berkonsentrasi pada standardisasi
ATM untuk public B-ISDN network. Definisi ATM secara detail telah difinalisasi
oleh ITU-T SGXVIII. ITU-T telah menerbitkan beberapa rekomendasi yang terkait
dengan ATM sebagai berikut:
Pada tahun 1991, sejumlah vendor CPE (Customer
Premises Equipment), vendor Public Equipment, Operator Telekomunikasi,
dan pemakai ATM membentuk ATM Forum yang bertujuan untuk
mempercepat pengembangan dan implementasi
produk-produk dan services ATM di
lingkungan private. ATM Forum lebih
berkonsentrasi dalam menentukan spesifikasi ATM CPE dan ATM
Private Switching yang antara lain telah berhasil menerbitkan :
·
Private User-Network Interface : antara ATM
User dengan Private ATM Switch
·
Public User-Network Interface : antara ATM User dengan Public ATM Switch.
Selain itu,
ATM Forum juga memproses spesifikasi ATM
di area operasi, signalling, NNI, kontrol kongesti, managemen
trafik, aplikasi dan Adaptation Layer yang baru. Pada sistem telekomunikasi
modern, model OSI telah digunakan untuk
menjelaskan organisasi dari seluruh fungsi-fungsi
komunikasi dengan pendekatan layer (layer
approach). Fungsi -fungsi dari layer dan hubungan layer satu dengan lainnya
dijelaskan dalam suatu Ptotocol Reference Model (PRM). ATM layer
digunakan untuk melakukan fungsi multiplexing dan
switching / routing ATM Adaptation Layer (AAL),
yang bertanggung jawab untuk melakukan adaptasi informasi service dari
layer yang lebih tinggi ke ATM stream.
Layer-layer tersebut kemudian dibagi lagi menjadi sublayer-sublayer. Setiap sublayer melakukan sejumlah fungsi-fungsi yang akan dijelaskan pada bagian berikut ini. Cell-cell tersebut ditempatkan dalam sistem transmisi dengan mengacu pada metode mapping yang telah distandardisasi. Sebagai tambahan, ATM Forum juga menambahkan FDDI (Fiber Distributed Data Interface) sebagai option untuk user-network interface. Melakukan suatu mekanisme yang memungkinkan receiver untuk memulihkan kembali (recover) batas -batas cell (cell boundaries). Membangkitkan HEC Sequence yang dilakukan pada arah kirim. HEC Sequence disisipkan dalam salah satu field pada header ATM cell. Pada sisi terima, nilai HEC dihitung kembali dan dibandingkan dengan nilai yang diterima, jika memungkinkan maka error pada header akan dapat dikoreksi. Melakukan mekanisme pada arah kirim dengan menyisipkan idle cell untuk mengadaptasi rate dari ATM cell ke kapasitas payload dari sistem transmisi. Pada arah terima fungsi cell rate decoupling akan menghilangkan seluruh idle cell yang ada sehingga hanya assigned cell dan unassigned cell saja yang diteruskan ke ATM layer.
Kualitas Pelayanan (QoS) Jaringan ATM
Diperlukan kualitas pelayanan pada jaringan Asynchronous Transfer Mode selanjutnya disebut ATM karena ATM dapat digunakan untuk menanganiberbagai macam pelayanan (multi service) sehingga ATM merupakantransfer mode yang direncanakan akan digunakan sebagai transfer modepada jaringan masa depan.
Jaringan ATM adalah jaringan Packet-switching karena konsep ATM miripdengan konsep yang digunakan packet-switching yaitu transfer informasidilakukan dalam format sel (informasi yang akan dikirim dibagi menjadipotongan-potongan dengan ukuran tertentu) yang sifatnya connection-oriented artinya sebelum transfer informasi dilakukan harus dibangunhubungan terlebih dahulu atau definisikan sebagai protokol yang berfungsisebagai interface (baca antarmuka) untuk menghubungkan komputer dengankomputer lainnya, membuat tiap komputer yang terintegrasi di dalamnyadapat bercakap-cakap atau bertukar informasi dengan kecepatan tinggi(sampai dengan 155Mbps).
Menurut De Prycker, cara kerja ATM dalam mentransfer informasi dari satupemakai ke pemakai lainnya terbagi atas tiga tahap, yaitu; tahap virtualconnection set-up, tahap transfer informasi, dan tahap virtual connectionrelease. Proses pembentukan hubungan bergantung arsitektur jaringan ATM yang digunakan. Pada tahap virtual connection set-up dilakukan pemeriksaan apakahresources (kapasitas saluran/bandwidth berupa virtual channel connectionatau virtual path connection VCC/VPC) yang
dibutuhkan tersedia, jikaresources tersedia maka
dialokasikan resources sebesaryang dibutuhkan.
Pada tahap transfer informasi dilakukan informasi berupa sel-sel dengan ukuran yang konstan melalui hubungan logika yang telah dibangun pada tahap sebelumnya.Setiap.sel memiliki memiliki header yang menunjukkanhubungan logika mana yang dituju virtual channel identifier/virtual pathidentifier (VCI/VPI). Transfer sel-sel akan melalui sejumlah switching node,pada switching node tersebut terdapat tabel translasi
yang akanmenggantikan nilai
VCI/VPI lama menjadi nilai yang baru.
Dengan prosestranslasi ini sebenarnya telah
dilakukan pula proses routing. Apabila
transfer informasi telah selesai dilakukan maka akan dilakukan
tahapvirtual connection release. Pada tahap ini dilakukan
penghilangan nilaiVCI/VPI (sehingga nilai VCI/VPI
bisa digunakan untuk transfer informasi yanglain) yang berarti hubungan
logika yang telah dibangun dan digunakan sebelumnya dapat dibubarkan.Parameter
kualitas pada pelayanan
ATM yaitu Control Call dan Transfer Informasi.
Reassembly delay adalah delay yang diperlukan untuk membentuk data aplikasi dari sel-sel ATM pada node tujuan.
1.
Sejak diperkenalkannya X.25 sebagai teknologi packet switching yang
pertama, telah terjadi banyak evolusi pada konsep
sistem untuk jaringan yang berbasis packet
switching.
2.
Alasan yang mendasari perubahan konsep tersbut adalah kebutuhan
fleksibilitas yang lebih tinggi, kebutuhan untuk mengirimkan layanan selain
data (terutama high bit rate service) dan kemajuan teknologi yang memungkinkan
pengembangan sistem yang lebih cepat, berkualitas tinggi serta lebih rumit tetapi
dengan biaya yang lebih murah.
3.
Ide dasar dari perubahan konsep tersebut di atas adalah adanya fakta
beberapa fungsi yang tidak perlu dilakukan berulangkali di dalam jaringan bila
suatu layanan masih dapat dijamin walaupun fungsi-fungsi
tersebut hanya diimplementasikan pada
boundary-of-network.
4.
Ide dasar ini dapat diterapkan pada dua fungsi yang ditawarkan jaringan
yaitu : information (semantic) transparency, dan time transparency Information
(semantic) transparency.
5. Information
transparency adalah fungsi yang menjamin pengiriman bit-bit data agar sampai
dengan benar di penerima Time transparency
Dengan demikian, rangkuman dari pengertian prinsip
kerja Frame Relay adalah;
·
Aliran data pada dasarnya pengarahannya berbasis pada header yang memuat
DLCI, yang mendeskripsikan tujuan frame-nya. Jika
jaringan mempunyai masalah dalam menangani sebuah frame, baik yang
disebabkan oleh kesalahan jaringan atau kemacetan secara praktis ia akan
membuang frame tersebut.
·
Frame Relay membutuhkan jaringan dengan laju kesalahan yang rendah
(low error rate) untuk mencapai kinerja yang baik.
Jaringannya tidak mempunyai kemampuan untuk mengoreksi
kesalahan, maka Frame Relay tergantung pada protokol-protokol pada
lapisan yang lebih tinggi di dalam
piranti-piranti pengguna yang memiliki kecerdasan
untuk memulihkannya dengan mentransmisikan ulang
frame-frame yang hilang.
·
Pemulihan kesalahan oleh protokol-protokol lapisan yang lebih tinggi,
walaupun itu otomatis dan andal, adalah tidak ekonomis dipandang dari sudut
penundaan pemrosesan dan lebarpita. Maka mau
tidak mau jaringannya harus meminimumkan terjadinya
pembuangan frame.
Keuntungan
ATM
Keuntungan ATM adalah bandwidth yang lebih tinggi dan statistical multiplexing dari paket-paket kecil dengan bandwidth terjamin dan latency dan jitter minimal. Tidak seperti ISDN, range bandwidth pada ATM cukup untuk seluruh aplikasi telemedicine, termasuk MPEG-2 video stream. Transfer citra yang besar yaitu 250 Mb akan memerlukan 1,6 detik pada kecepatan 155 Mbps tanpa kompresi dan mengabaikan network overhead. Dengan kompresi 20:1 dan mengabaikan waktu kompresi dan dekompresi citra, transfer ini akan memerlukan waktu 0,08 detik pada kecepatan 155 Mbps. Sebagai tambahan, karena ATM connection yang memakai physical link secara bersama (sharing) secara logika terpisah, ekses trafik dari satu connection tidak akan mempengaruhi connection lain termasuk connection dengan sumber dan tujuan yang sama.
Keuntungan ATM adalah bandwidth yang lebih tinggi dan statistical multiplexing dari paket-paket kecil dengan bandwidth terjamin dan latency dan jitter minimal. Tidak seperti ISDN, range bandwidth pada ATM cukup untuk seluruh aplikasi telemedicine, termasuk MPEG-2 video stream. Transfer citra yang besar yaitu 250 Mb akan memerlukan 1,6 detik pada kecepatan 155 Mbps tanpa kompresi dan mengabaikan network overhead. Dengan kompresi 20:1 dan mengabaikan waktu kompresi dan dekompresi citra, transfer ini akan memerlukan waktu 0,08 detik pada kecepatan 155 Mbps. Sebagai tambahan, karena ATM connection yang memakai physical link secara bersama (sharing) secara logika terpisah, ekses trafik dari satu connection tidak akan mempengaruhi connection lain termasuk connection dengan sumber dan tujuan yang sama.
ATM juga menawarkan “bandwidth on demand” yang memungkinkan sebuah connection mengirimkan bandwidth yang lebih lebar hanya jika diperlukan. Kerugian menggunakan ATM untuk telemedicine adalah biaya yang tinggi dan sulit didapatkannya peralatan ATM dan saluran telekomunikasi yang diperlukan khususnya untuk rural area. Kedua hal ini mulai dapat diatasi dengan meningkatnya jumlah peralatan ATM dan saluran transmisi yang diharapkan meningkat kualitasnya di masa depan. Biaya juga diharapkan menurun dengan meningkatnya pasar ATM. Persyaratan networking untuk telemedicine bergantung pada aplikasi yang digunakan. Dalam sebagian besar kasus, telemedicine tidak terbatas pada teleconferencing. ISDN dapat digunakan pada low-end application, tetapi BRI ISDN tidak mendukung kebutuhan bandwidth untuk aplikasi telemedicine yang luas yang memerlukan multimedia bitstream yang simultan khususnya diagnostic-quality, full motion video. Banyak aplikasi telemedicine yang memerlukan bandwidth yang lebih besar dan kualitas yang terjamin, hal ini dipenuhi oleh ATM.
TEKNOLOGI ATM
Pada jaringan ATM, semua informasi diformat ke dalam sel berukuran tetap yang terdiri dari 48 byte (8 bits per byte) berupa muatan/payload dan 5 byte berupa header. Ukuran sel tetap menjamin bahwa kualitas data baik suara atau video tidak terpengaruh oleh data panjang frame atau paket. Header ini disusun untuk efisiensi switching dalam kecepatan tinggi.
ATM DEVICES DAN THE NETWORK ENVIRONMENT
ATM adalah teknologi sel switching dan multiplexing yang menggabungkan kelebihan dari circuit switching yang memiliki kapasitas dan delay transmisi konstan dengan packet switching yang memiliki fleksibilitas dan efisiensi untuk lalu lintas yang berselang-seling.
ATM
Devices
Jaringan ATM terdiri dari ATM switch dan ATM endpoint. ATM Switch bertanggung jawab untuk transit sel melalui jaringan ATM, atau dapat didevinisikan bertugas menerima sel yang masuk dari ATM endpoint atau switch ATM lain, kemudian membaca dan memperbarui informasi di dalam header sel dan dengan cepat mengarahkan sel ke sebuah interface output ke arah tujuan. ATM endpoint berisi ATM network interface adapter. Contoh dari ATM endpoint adalah workstation, router, Digital Service Unit (DSU), LAN switch, dan Video CODEC. Gambar berikut mengilustrasikan jaringan ATM yang terdiri dari ATM switch dan ATM endpoint.
Jaringan ATM terdiri dari ATM switch dan ATM endpoint. ATM Switch bertanggung jawab untuk transit sel melalui jaringan ATM, atau dapat didevinisikan bertugas menerima sel yang masuk dari ATM endpoint atau switch ATM lain, kemudian membaca dan memperbarui informasi di dalam header sel dan dengan cepat mengarahkan sel ke sebuah interface output ke arah tujuan. ATM endpoint berisi ATM network interface adapter. Contoh dari ATM endpoint adalah workstation, router, Digital Service Unit (DSU), LAN switch, dan Video CODEC. Gambar berikut mengilustrasikan jaringan ATM yang terdiri dari ATM switch dan ATM endpoint.
ATM
Network Interfaces
Jaringan ATM terdiri dari set ATM switch yang dihubungkan dengan interface Point-to-Point ATM link. ATM Switch mendukung dua jenis interface yakni UNI (User to Network Interface) dan NNI (Network to Network Interface). UNI menghubungkan end system (seperti host dan router) ke ATM switch sedangkan NNI menghubungkan dua ATM switch.
Tergantung pada apakah sebuah switch terletak di tempat pelanggan atau ditempat umum dan dioperasikan oleh perusahaan telepon, UNI dan NNI dapat dibagi lagi menjadi public dan private. UNI private menghubungkan ATM endpoint dan ATM switch private. NNI private menghubungkan dua switch ATM private di dalam organisasi yang sama sedangkan NNI public menghubungkan dua ATM switch dalam organisasi publik yang sama.
Disamping itu terdapat spesifikasi tambahan yakni Broadband InterCarrier Interface (B-ICI), dimana B-ICI dapat menghubungkan dua switch public dari penyedia layanan yang berbeda. Gambar berikut mengilustrasikan spesifikasi inteface ATM untuk jaringan public dan private.
Jaringan ATM terdiri dari set ATM switch yang dihubungkan dengan interface Point-to-Point ATM link. ATM Switch mendukung dua jenis interface yakni UNI (User to Network Interface) dan NNI (Network to Network Interface). UNI menghubungkan end system (seperti host dan router) ke ATM switch sedangkan NNI menghubungkan dua ATM switch.
Tergantung pada apakah sebuah switch terletak di tempat pelanggan atau ditempat umum dan dioperasikan oleh perusahaan telepon, UNI dan NNI dapat dibagi lagi menjadi public dan private. UNI private menghubungkan ATM endpoint dan ATM switch private. NNI private menghubungkan dua switch ATM private di dalam organisasi yang sama sedangkan NNI public menghubungkan dua ATM switch dalam organisasi publik yang sama.
Disamping itu terdapat spesifikasi tambahan yakni Broadband InterCarrier Interface (B-ICI), dimana B-ICI dapat menghubungkan dua switch public dari penyedia layanan yang berbeda. Gambar berikut mengilustrasikan spesifikasi inteface ATM untuk jaringan public dan private.
7.
Pengertian
Dan Penjelasan Dari ADSL
Pengantar ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line)
Mayoritas
jaringan yang tergelar sekarang ini menggunakan jaringan kabel tembaga.
Karenanya dibutuhkan suatu“injeksi teknologi” untuk meningkatkan kemampuan
kabel tembaga dalam mentransmisikan sinyal informasi.Dalam sepuluh tahun
terakhir ini telah dikembangkan sejumlah teknik signal processing untuk
meningkatkan bit rate dari transmisi dijital melalui kabel tembaga. Digital
subscriber line (DSL) adalah teknologi modem yang menggunakan saluran telepon
twisted pair existing untuk mentransmisikan data berpita lebar.Perkembangan
dari DSL ini adalah teknologi xDSL yaitu “seri teknologi broadband” yang memanfaatkan
media kabel tembaga untuk mengalirkan layanan/service berpita lebar. Pada
akhirnya teknologi xDSL ini menjadi suatu teknologi alternatif yang patut
dipertimbangkan secara teknis maupun ekonomis dalam kancah era multimedia.
Cara Penggunaan ADSL
Adapun
cara-cara penggunaan ADSL di Indonesia, pertama-tama kita terlebih dahulu harus
memiliki perangkat ADSL. Seteleh memiliki perangkat ADSL, kita harus memeriksa
keberadaan nomor telepon rumah kita di layanan Telkom Speedy, apakah sudah
terdaftar atau belum. Selanjutnya yang harus diperhatikan adalah, seberapa jauh
jarak antara gardu Telkom dengan rumah kita. Karena dalam ADSL, jarak sangat
berpengaruh pada kecepatan koneksi Internet. Setelah memastikan bahwa nomor
telepon sudah terdaftar dan jarak sudah diperhitungkan, yang harus kita lakukan
selanjutnya adalah pemasangan ADSL pada sambungan telepon. Untuk
menyambungkan antara ADSL dengan line telepon, kita menggunakan sebuah alat
yang disebut sebagai Splitter atau pembagi line. Splitter ini berguna untuk
menghilangkan gangguan ketika kita menggunakan modem ADSL. Sehingga nantinya
kita tetap dapat menggunakan Internet dan menjawab telepon secara bersamaan.
Ciri ADSL
ADSL
sendiri memiliki bermacam-macam jenis dengan kecepatan, jenis router, USB dan
perangkat lain yang ada di dalamnya. Misalnya ada yang dapat dipakai untuk dua
komputer dengan menggunakan sambungan USB, tapi ada juga yang dapat digunakan
untuk empat komputer dengan koneksi LAN Ethernet. Namun ada baiknya dalam
memilih modem ADSL, kita memilih menggunakan modem yang memiliki tombol on dan
off. Hal ini dimaksudkan supaya kita dapat mengatur penggunaan koneksi sebanyak
yang kita butuhkan dan menghemat biaya koneksi yang digunakan. Terlebih di
Indonesia masih menggunakan penghitungan waktu atau banyaknya bandwidth yang
digunakan.
Hal penting lain yang dimiliki oleh modem ADSL adalah adanya lampu indikator yang berguna mengetahui jalannya proses koneksi yang terjadi. Umumnya lampu yang ada pada modem ADSL adalah lampu PPP, Power, DSL. Ada juga lampu tambahan bila kita menggunakan koneksi Ethernet dan USB. Dari tiga lampu indikator yang ada pada modem, yang terpenting adalah lampu PPP dan DSL. Di mana lampu DSL menunjukkan koneksi sudah terhubung dengan baik pada line. Sementara lampu PPP menunjukkan adanya arus data ketika seseorang melakukan browsing. Setelah perangkat lengkap, hal yang penting dalam penggunaan ADSL di Indonesia adalah penggunaan IP modem dan password. Hal ini digunakan untuk melindungi penggunaan layanan bagi konsumen yang diberikan oleh provider. IP yang kita miliki akan menjadi gerbang untuk memasuki jaringan. Jika kita mengubah password untuk login, maka kita perlu memasukkan kembali sesuai perubahan yang dilakukan. Bila seluruh proses ini berhasil dilalui, maka selanjutnya kita sudah dapat berkoneksi Internet dengan ADSL. Penggunaan ADSL di Indonesia saat ini tidak hanya berkisar hanya di pulau Jawa saja, tapi juga sudah meluas sampai ke luar Jawa. Seperti Bali dan Sumatera. Walaupun kualitas yang ditawarkan memang masih banyak mengalami masalah, namun adanya ADSL dalam berkoneksi Internet sangatlah membantu dibandingkan dengan cara lama yang menggunakan sistem dial-up. mencapai kecepatan yang diharapkan.
Hal penting lain yang dimiliki oleh modem ADSL adalah adanya lampu indikator yang berguna mengetahui jalannya proses koneksi yang terjadi. Umumnya lampu yang ada pada modem ADSL adalah lampu PPP, Power, DSL. Ada juga lampu tambahan bila kita menggunakan koneksi Ethernet dan USB. Dari tiga lampu indikator yang ada pada modem, yang terpenting adalah lampu PPP dan DSL. Di mana lampu DSL menunjukkan koneksi sudah terhubung dengan baik pada line. Sementara lampu PPP menunjukkan adanya arus data ketika seseorang melakukan browsing. Setelah perangkat lengkap, hal yang penting dalam penggunaan ADSL di Indonesia adalah penggunaan IP modem dan password. Hal ini digunakan untuk melindungi penggunaan layanan bagi konsumen yang diberikan oleh provider. IP yang kita miliki akan menjadi gerbang untuk memasuki jaringan. Jika kita mengubah password untuk login, maka kita perlu memasukkan kembali sesuai perubahan yang dilakukan. Bila seluruh proses ini berhasil dilalui, maka selanjutnya kita sudah dapat berkoneksi Internet dengan ADSL. Penggunaan ADSL di Indonesia saat ini tidak hanya berkisar hanya di pulau Jawa saja, tapi juga sudah meluas sampai ke luar Jawa. Seperti Bali dan Sumatera. Walaupun kualitas yang ditawarkan memang masih banyak mengalami masalah, namun adanya ADSL dalam berkoneksi Internet sangatlah membantu dibandingkan dengan cara lama yang menggunakan sistem dial-up. mencapai kecepatan yang diharapkan.
Kelebihan ADSL
- Pembagian frekuensi menjadi dua, yaitu frekuensi tinggi untuk menghantarkan data, sementara frekuensi rendah untuk menghantarkan suara dan fax.
- Bagi pengguna di Indonesia yang memakai program Speedy, penggunaan ADSL membuat kegiatan Internet menjadi jauh lebih murah. Sehingga kita dapat berInternet tanpa khawatir dengan tagihan yang membengkak.
Kekurangan ADSL
Adapun kualitas dari ADSL saat ini masih memiliki kekurangan.- Seperti sangat berpengaruhnya jarak pada kecepatan pengiriman data. Semakin jauh jarak antara modem dengan PC, atau saluran telepon kita dengan gardu telepon, maka semakin lambat pula kecepatan mengakses Internetnya.
- Tidak semua software dapat menggunakan modem ADSL semisal Mac. Cara yang dipakai pun akan lebih rumit dan ada kemungkinan memakan waktu lama, tapi pada modem adsl jenis terbaru management modem dapat di lalukan via web interface sehingga tingkat kompatibilitas nya meningkat dan menjadikan modem adsl dapat digunakan pada setiap jenis pc selama pc bersangkutan memiliki ethernet card .
- Adanya load coils yang dipakai untuk memberikan layanan telepon ke daerah-daerah, sementara load coils sendiri adalah peralatan induksi yang menggeser frekuensi pembawa ke atas. Sayangnya load coils menggeser frekuensi suara ke frekuensi yang biasa digunakan DSL. Sehingga mengakibatkan terjadinya interferensi dan ketidak cocokkan jalur untuk ADSL.
- Adanya Bridged tap, yaitu bagian kabel yang tidak berada pada jalur yang langsung antara pelanggan dan CO. Bridged tap ini dapat menimbulkan noise yang mengganggu kinerja DSL.
- Penggunaan fiber optic pada saluran telepon digital yang dipakai saat ini. Di mana penggunaan fiber optic ini tidak sesuai dengan sistem ADSL yang masih menggunakan saluran analog yaitu kabel tembaga, sehingga akan sulit dalam pengiriman sinyal melalui fiber optic.
- Kecepatan koneksi modem ADSL masih tergantung dengan jarak tiang Telkom atau DSLAM terdekat, artinya jika jarak modem ADSL dengan DSLAM jauh maka kecepatan koneksi akan menurun karena banyaknya hambatan medium yang dilaluinya dan sebaliknya jika jaraknya dekat, koneksinya akan meningkat.
8. Pengertian Dan
Penjelasan Dari ADSL
Apa yang dimaksud DSL?? DSL adalah singkatan dari Digital Subcriber
Line, yang merupakan teknologi yang mampu menyediakan bandwith cukup tinggi ke
rumah-rumah atau perusahaan dengan menggunakan media kabel telepon.
Umumnya kecepatan downolad dari DSL sekitar dari 128 kbit/d hingga 24.000
kb/d tetapi tergantung dari teknologi DSL tersebut. Untuk ADSL Kecepatan
upload lebih rendah dari download dan untuk SDSL sama cepat. Peralatan Membutuhkan suatu modem DSL. Alat ini mampu mengubah
data dari sinyal digital menjadi sebuah sinyal voltase yang digunakan oleh
komputer dalam jangkauan frekuensi yang sessuai kemudian dihubungkan ke jalur
telepon. Protokol dan konfigurasi
Implementasi DSL mampu menciptakan
jaringan routed atau jembatan. Kelompok komputer pengguna terhubungkan ke
subnet tunggal dalam konfigurasi routed/ jembatan. Implementasi awal DHCP untuk
menyediakan rincian jaringan seperti alamat IP kepada peralatan pengguna,
dengan authentication melalui alamat MAC atau memberikan nama host. Kemudian
implementasi seringkali menggunakan PPP melalui Ethernet atau ATM (PPPoA atau
PPPoE). DSL mempunyai rasio contention yang layak dipertimbangkan ketika memilih
teknologi jalur lebar. Berikut ini adalah contoh teknologi DSL (biasanya
disebut xDSL) termasuk:
• HDSL (High-bit-rate Digital Subscriber Line), covered in this article
• SDSL (Symmetric Digital Subscriber Line), a standardised version of HDSL
• ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line), a version of DSL with a slower upload speed
• RADSL (Rate-Adaptive Digital Subscriber Line)
•VDSL (Very-high-bit-rate Digital Subscriber Line)
•VDSL2 (Very-high-bit-rate Digital Subscriber Line 2), an improved version of VDSL
• G.SHDSL (G. Symmetric High-speed Digital Subscriber Line), a standardised replacement for early proprietary SDSL by the International Telecommunication Union Telecommunication Standardization Sector Itulah penjelasan singkat mengenai Pengertian DSL.
• HDSL (High-bit-rate Digital Subscriber Line), covered in this article
• SDSL (Symmetric Digital Subscriber Line), a standardised version of HDSL
• ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line), a version of DSL with a slower upload speed
• RADSL (Rate-Adaptive Digital Subscriber Line)
•VDSL (Very-high-bit-rate Digital Subscriber Line)
•VDSL2 (Very-high-bit-rate Digital Subscriber Line 2), an improved version of VDSL
• G.SHDSL (G. Symmetric High-speed Digital Subscriber Line), a standardised replacement for early proprietary SDSL by the International Telecommunication Union Telecommunication Standardization Sector Itulah penjelasan singkat mengenai Pengertian DSL.