Pages
Diberdayakan oleh Blogger.
About Me
Archivo del blog
Popular Posts
-
Dalam komputer terdapat dua buah cara merepresentasikan nilai negatif, yaitu komplemen satu (ones complement) dan komplemen dua (twos c...
-
BAB 1 MATERI PENGANTAR 1. Pengertian Dan Penjelasan Dari DCE Data Circuit terminating Equipment Sebuah data...
-
Tunneling Protocol Pada dasarnya jaringan komputer menggunakan sebuah tunneling protokol saat data dalam protokol HTTP di-enkapsulasi (di...
-
IPTABLES Mengapa diberi nama firewall? Mungkin itu pertanyaan yang pertama kali muncul ketika membaca artikel tentang keamanan, baik di ...
-
ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD) Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model (ERM) merupakan abstra...
-
Pengertian dan Cara Kerja MAIL SERVER MAIL SERVER Email merupakan sebuah layanan pengiriman surat elektronik yang di kirim m...
-
LSB : Watermarking Menggunakan Metode LSB ( Least Significant Bit ) Menggunakan MATLAB 7.8 Pengertian Watermarking Watermarki...
-
Awalnya, sistem penamaan alamat IP menggunakan sistem host table. Di dalam sistem ini, setiap komputer memiliki file host.txt yang berisi da...
-
7 LAPISAN OSI LAYER Gambaran Umum Referensi OSI Sebuah badan multinasional yang didirikan...
-
Shorewall Shorewall adalah salah satu tools firewall pada linux yang berbasiskan iptables. Shorewall terdapat konsep “zone” yang memuda...
Archive for Oktober 2013
MAIL SERVER
Pengertian dan Cara Kerja MAIL SERVER
MAIL SERVER
Email merupakan sebuah layanan
pengiriman surat elektronik yang di kirim
melalui internet. Email dikirim dari
suatu alamat email yang terdapat pada sebuah mail server kepada alamat email
yang lainnya yang terdapat pada mail server yang sama maupun pada mail server
yang berbeda.
CARA KERJA MAIL SERVER
pada email server terdapat dua server
yang berbeda yaitu incoming dan outgoing server. server yang biasa menangani
outgoing email adalah server SMTP(Simple Mail Transfer Protocol) pada port 25
sedangkan untuk menangani incoming email adalah POP3(Post Office Protcol) pada
port 110 atau IMAP(Internet Mail Access Protocol) pada port 143.
Saat anda mengirim email maka email
anda akan ditangani oleh SMTP server dan akan dikirim ke SMTP server tujuan,
baik secara langsung maupun melalui melalui beberapa SMTP server dijalurnya.
apabila server tujuan terkoneksi maka email akan dikirim, namun apabila tidak
terjadi koneksi maka akan simasukkan ke dalam queue dan di ‘resend setiap 15
menit’. Apabila dalam 5 hari tidak ada perubahan maka akan diberikan undeliver
notice ke inbox pengirim.
Apabila email terkirim email akan
masuk pada POP3 server atau IMAP server. jika menggunakan POP3 server maka
apabila kita hendak membaca email maka email pada server di download sehingga
email hanya akan ada pada mesin yang mendownload email tersebut, dengan kata
lain kita hanya bisa membaca email tersebut pada device yang mendownload email
tersebut. berbeda dengan POP3 IMAP server mempertahankan email pada server
sehingga email dapat dibuka kembali lewat device yang berbeda .
Port adalah soket atau jack
koneksi yang terletak di luar unit sistem sebagai tempat kabel-kabel yang
berbeda ditancapkan. Setiap port pasti berbeda fungsi dan bentuk fisiknya.
Port-port tersebut adalah port serial, port paralel, port SCSI (dibaca
“scuzzy”), port USB. Selama ini kita biasanya memanfaatkan port-port tersebut
untuk mentransmisikan data.
1-19, berbagai protokol, Sebagian
banyak port ini tidak begitu di perlukan namun tidak dapat diganggu. Contohnya
layanan echo (port 7) yang tidak boleh dikacaukan dengan program ping umum.
20 – FTP-DATA. “Active” koneksi FTP
menggunakan dua port: 21 adalah port kontrol, dan 20 adalah tempat data yang
masuk. FTP pasif tidak menggunakan port 20 sama sekali.
21 – Port server FTP yang digunakan
oleh File Transfer Protocol. Ketika seseorang mengakses FTP server, maka ftp
client secara default akan melakukan koneksi melalui port 21.
22 – SSH (Secure Shell), Port ini ini
adalah port standar untuk SSH, biasanya diubah oleh pengelola server untuk
alasan keamanan.
23 – Telnet server. Jika anda
menjalankan server telnet maka port ini digunakan client telnet untuk hubungan
dengan server telnet.
25 – SMTP, Simple Mail Transfer
Protocol, atau port server mail, merupakan port standar yang digunakan dalam
komunikasi pengiriman email antara sesama SMTP Server.
37 – Layanan Waktu, port built-in
untuk layanan waktu.
53 – DNS, atau Domain Name Server
port. Name Server menggunakan port ini, dan menjawab pertanyaan yang terkait
dengan penerjamahan nama domain ke IP Address.
67 (UDP) – BOOTP, atau DHCP port
(server). Kebutuhan akan Dynamic Addressing dilakukan melalui port ini.
68 (UDP) – BOOTP, atau DHCP port yang
digunakan oleh client.
69 – tftp, atau Trivial File Transfer
Protocol.
79 – Port Finger, digunakan untuk
memberikan informasi tentang sistem, dan login pengguna.
80 – WWW atau HTTP port server web.
Port ini biasanya digunakan untuk web server, jadi ketika user mengetikan
alamat IP atau hostname di web broeser maka web browser akan melihat IP tsb
pada port 80,
81 – Port Web Server Alternatif,
ketika port 80 diblok maka port 81 dapat digunakan sebagai port altenatif untuk
melayani HTTP.
98 – Port Administrasi akses web
Linuxconf port.
110 – POP3 Port, alias Post Office
Protocol, port server pop mail. Apabila anda mengambil email yang tersimpan di
server dapat menggunakan teknologi POP3 yang berjalan di port ini.
111 – sunrpc (Sun Remote Procedure
Call) atau portmapper port. Digunakan oleh NFS (Network File System), NIS
(Network Information Service), dan berbagai layanan terkait.
113 – identd atau auth port server.
Kadang-kadang diperlukan, oleh beberapa layanan bentuk lama (seperti SMTP dan
IRC) untuk melakukan validasi koneksi.
119 – NNTP atau Port yang digunakan
oleh News Server, sudah sangat jarang digunakan.
123 – Network Time Protocol (NTP),
port yang digunakan untuk sinkronisasi dengan server waktu di mana tingkat
akurasi yang tinggi diperlukan.
137-139 – NetBIOS (SMB).
143 – IMAP, Interim Mail Access
Protocol. Merupakan aplikasi yang memungkinkan kita membaca e-mail yang berada
di server dari komputer di rumah / kantor kita, protokol ini sedikit berbeda
dengan POP.
161 – SNMP, Simple Network Management
Protocol. Lebih umum digunakan di router dan switch untuk memantau statistik
dan tanda-tanda vital (keperluan monitoring).
177 – XDMCP, X Display Management
Control Protocol untuk sambungan remote ke sebuah X server.
443 – HTTPS, HTTP yang aman (WWW)
protokol di gunakan cukup lebar.
465 – SMTP atas SSL, protokol server
email
512 (TCP) – exec adalah bagaimana
menunjukkan di netstat. Sebenarnya nama yang tepat adalah rexec, untuk Remote
Execution.
512 (UDP) – biff, protokol untuk mail
pemberitahuan.
513 – Login, sebenarnya rlogin, alias
Remote Login. Tidak ada hubungannya dengan standar / bin / login yang kita
gunakan setiap kali kita log in.
514 (TCP) – Shell adalah nama
panggilan, dan bagaimana netstat menunjukkan hal itu. Sebenarnya, rsh adalah
aplikasi untuk “Remote Shell”. Seperti semua “r” perintah ini melemparkan
kembali ke kindler, sangat halus.
514 (UDP) – Daemon syslog port, hanya
digunakan untuk tujuan logging remote.
515 – lp atau mencetak port server.
587 – MSA, Mail Submission Agent.
Sebuah protokol penanganan surat baru didukung oleh sebagian besar MTA’s (Mail
Transfer Agent).
631 – CUPS (Daemon untuk keperluan
printing), port yang melayani pengelolaan layanan berbasis web.
635 – Mountd, bagian dari NFS.
901 – SWAT, Samba Web Administration
Tool port. Port yang digunakan oleh aplikasi pengelolaan SAMBA berbasis web.
993 – IMAP melalui SSL.
995 – POP melalui SSL.
1024 – Ini adalah port pertama yang
merupakan Unprivileged port, yang ditugaskan secara dinamis oleh kernel untuk
aplikasi apa pun yang memintanya. Aplikasi lain umumnya menggunakan port
unprivileged di atas port 1024.
1080 – Socks Proxy Server.
1433 – MS SQL Port server.
2049 – NFSd, Network File Service
Daemon port.
2082 – Port cPanel, port ini digunakan
untuk aplikasi pengelolaan berbasis web yang disediakan oleh cpanel.
2095 – Port ini di gunakan untuk
aplikasi webmail cpanel.
2086 – Port ini di gunakan untuk WHM,
atau Web Host Manager cpanel.
3128 – Port server Proxy Squid.
3306 – Port server MySQL.
5432 – Port server PostgreSQL.
6000 – X11 TCP port untuk remote.
Mencakup port 6000-6009 karena X dapat mendukung berbagai menampilkan dan
setiap tampilan akan memiliki port sendiri. SSH X11Forwarding akan mulai
menggunakan port pada 6.010.
6346 – Gnutella.
6667 – ircd, Internet Relay Chat
Daemon.
6699 – Napster.
7100-7101 – Beberapa Font server
menggunakan port tersebut.
8000 dan 8080 – Common Web Cache dan
port server Proxy Web.
10000 – Webmin, port yang digunakan
oleh webmin dalam layanan pengelolaan berbasis web.
Cara Kerja DNS
Awalnya,
sistem penamaan alamat IP menggunakan sistem host table. Di dalam sistem ini,
setiap komputer memiliki file host.txt yang berisi daftar daftar alamat IP dan
nama host yang terhubung ke internet. Karena internet semakin berkembang,
sistem host table tidak efektif mengatasi permasalahan tersebut .
Akhirnya pada tahun 1984 Paul Mockapetris mengusulkan sistem database terdistribusi dengan nama Domain Name System (DNS) yang dideskripsikan dalam RFC 882 dan 883. Sistem ini digunakan sampai sekarang pada jaringan khususnya Internet.
Pengertian DNS (Domain Name System)
Domain Name System (DNS) merupakan sistem berbentuk database terdistribusi yang akan memetakan/mengkonversikan nama host/mesin/domain ke alamat IP (Internet Protocol) dan sebaliknya.
Struktur database DNS berbentuk hierarki atau pohon yang memiliki beberapa cabang. Cabang-cabang ini mewakili domain, dan dapat berupa host, subdomain, ataupun top level domain.
Domain teratas adalah root. Domain ini diwakili oleh titik. Selanjutnya, domain yang terletak tepat di bawah root disebut top level domain. Beberapa contoh top level domain ini antara lain com, edu, gov, dan lain-lain. Turunan dari top level domain disebut subdomain. Domain yang terletak setelah top level domain adalah second level domain, dan domain yang berada di bawah second level domain disebut third level domain, begitu seterusnya
Akhirnya pada tahun 1984 Paul Mockapetris mengusulkan sistem database terdistribusi dengan nama Domain Name System (DNS) yang dideskripsikan dalam RFC 882 dan 883. Sistem ini digunakan sampai sekarang pada jaringan khususnya Internet.
Pengertian DNS (Domain Name System)
Domain Name System (DNS) merupakan sistem berbentuk database terdistribusi yang akan memetakan/mengkonversikan nama host/mesin/domain ke alamat IP (Internet Protocol) dan sebaliknya.
Struktur database DNS berbentuk hierarki atau pohon yang memiliki beberapa cabang. Cabang-cabang ini mewakili domain, dan dapat berupa host, subdomain, ataupun top level domain.
Domain teratas adalah root. Domain ini diwakili oleh titik. Selanjutnya, domain yang terletak tepat di bawah root disebut top level domain. Beberapa contoh top level domain ini antara lain com, edu, gov, dan lain-lain. Turunan dari top level domain disebut subdomain. Domain yang terletak setelah top level domain adalah second level domain, dan domain yang berada di bawah second level domain disebut third level domain, begitu seterusnya
Mesin DNS bisa menggunakan Server OS Windows server yang
dijadikan mesin DNS atau sebuah Server dengan OS Linux dengan menjalankan
daemon seperti BIND (Berkeley Internet Name Domain) / DJBDNS yang sering
digunakan, hampir 75 % implemetasi DNS menggunakan BIND.
Ada tiga belas (13) root server utama yang disebar ke seluruh dunia dan dibagi-bagi untuk melayani area negara tertentu, generic Top Level Domain (gTLD) tertentu atau blok IP Address tertentu. Antara satu root server ini dengan yang lain saling terhubung dan saling memperbaharui datanya masing-masing (www.rootservers.org).
Cara Kerja DNS (Domain Name System)
Secara sederhana cara kerja DNS bisa dilihat pada gambar berikut ini:
DNS menggunakan relasi client – server untuk resolusi nama. Pada saat client mencari satu host, maka ia akan mengirimkan query ke server DNS. Query adalah satu permintaan untuk resolusi nama yang dikirimkan ke server DNS.
Ada tiga belas (13) root server utama yang disebar ke seluruh dunia dan dibagi-bagi untuk melayani area negara tertentu, generic Top Level Domain (gTLD) tertentu atau blok IP Address tertentu. Antara satu root server ini dengan yang lain saling terhubung dan saling memperbaharui datanya masing-masing (www.rootservers.org).
Cara Kerja DNS (Domain Name System)
Secara sederhana cara kerja DNS bisa dilihat pada gambar berikut ini:
DNS menggunakan relasi client – server untuk resolusi nama. Pada saat client mencari satu host, maka ia akan mengirimkan query ke server DNS. Query adalah satu permintaan untuk resolusi nama yang dikirimkan ke server DNS.
Pada komputer Client, sebuah program aplikasi misalnya http,
meminta pemetaan IP Address (forward lookup query). Sebuah program aplikasi
pada host yang mengakses domain system disebut sebagai resolver, resolver
menghubungi DNS server, yang biasa disebut name server.
Name server meng-cek ke local database, jika ditemukan, name
server mengembalikan IP Address ke resolver jika tidak ditemukan akan
meneruskan query tersebut ke name server root server.
Terakhir barulah si client bisa secara langsung menghubungi
sebuah website / server yang diminta dengan menggunakan IP Address yang
diberikan oleh DNS server.
Jika permintaan tidak ada pada database, name server
akan menghubungi server root dan server lainnya dengan cara sebagai berikut :
Saat kita mengetikkan sebuah nama domain misalnya http://www.
kpk.cs.anti_koruptor.edu pada web browser, maka aplikasi http (resolver)
akan mengirimkan query ke Name Server DNS Server local atau DNS Server Internet
Service Provider.
Awalnya name server akan menghubungi server root. Server root
tidak mengetahui IP Address domain tersebut, ia hanya akan memberikan IP
Address server edu.
Selanjutnya name server akan bertanya lagi pada server edu
berpa IP Address domain kpk.cs.anti_koruptor.edu. Server edu tidak
mengetahui IP Address domain tersebut, ia hanya akan memberikan IP Address
server anti_koruptor.edu.
Selanjutnya name server akan bertanya ke server
anti_koruptor.edu tentang IP Address kpk.cs.anti_koruptor.edu. Dan server
anti_koruptor.edu hanya mengetahui dan memberikan jawaban berupa IP
Address server cs.anti_koruptor.edu
Selanjutnya name server akan bertanya ke server
cs.anti_koruptor.edu tentang IP Address kpk.cs.anti_koruptor.edu. Dan
barulah cs.anti_koruptor.edu mengetahui dan menjawab berapa IP Address domain
kpk.cs.anti_koruptor.edu.
Terakhir barulah computer client bisa secara langsung
menghubungi domain kpk.cs.anti_koruptor.edu dengan menggunakan IP Address yang
diberikan oleh server cs.anti_koruptor.edu.
IP Address milik kpkcs.anti_koruptor.edu kemudian akan
disimpan sementara oleh DNS server Anda untuk keperluan nanti. Proses ini
disebut caching, yang berguna untuk mempercepat pencarian nama domain yang
telah dikenalnya.
Domain Name Server
Pengertian
dan Penjelasan DNS
(Domain Server Name)
Sejarah
DNS
Sebelum
dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS files yang berisi
informasi dari nama komputer dan IP address-nya. Di Internet, file ini dikelola
secara terpusat dan di setiap lokasi harus di copy versi terbaru dari HOSTS
files, dari sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan 1
komputer di jaringan, maka kita harus copy versi terbaru file ini ke setiap
lokasi. Dengan makin meluasnya jaringan internet, hal ini makin merepotkan,
akhirnya dibuatkan sebuah solusi dimana DNS di desain menggantikan fungsi HOSTS
files, dengan kelebihan unlimited database size, dan performace yang baik. DNS
adalah sebuah aplikasi services di Internet yang menerjemahkan sebuah domain
name ke IP address. Sebagai contoh, www untuk penggunaan di Internet, lalu
diketikan nama domain, misalnya: yahoo.com maka akan di petakan ke sebuah IP
mis 202.68.0.134. Jadi DNS dapat di analogikan pada pemakaian buku telepon,
dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama untuk menghubunginya kita harus
memutar nomor telepon di pesawat telepon. Sama persis, host computer
mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server ke DNS, lalu
oleh DNS dipetakan ke IP address.
Domain
Name System (DNS)
Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address. Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:
Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan
untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.
Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.
Struktur
DNS
Domain Name Space merupakan sebuah hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama, yang terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya:
Domain Name Space merupakan sebuah hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama, yang terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya:
1.
Root-Level Domains
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan
level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.”).
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan
level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.”).
2.
Top-Level Domains
Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:
a) com Organisasi Komersial
b) edu Institusi pendidikan atau universitas
c) org Organisasi non-profit
d) net Networks (backbone Internet)
e) gov Organisasi pemerintah non militer
f) mil Organisasi pemerintah militer
g) num No telpon
h) arpa Reverse DNS
i) xx dua-huruf untuk kode Negara (id:indonesia.my:malaysia,au:australia)
Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:
a) com Organisasi Komersial
b) edu Institusi pendidikan atau universitas
c) org Organisasi non-profit
d) net Networks (backbone Internet)
e) gov Organisasi pemerintah non militer
f) mil Organisasi pemerintah militer
g) num No telpon
h) arpa Reverse DNS
i) xx dua-huruf untuk kode Negara (id:indonesia.my:malaysia,au:australia)
Top-level domains dapat berisi second-level domains dan hosts.
Domain Name Space
3.
Second-Level Domains
Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan subdomain. Untuk contoh:
Domain Bujangan, bujangan.com terdapat komputer (host) seperti server1.bujangan.com dan subdomain training.bujangan.com. Subdomain training.bujangan.com juga terdapat komputer (host) seperti client1.training.bujangan.com.
Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan subdomain. Untuk contoh:
Domain Bujangan, bujangan.com terdapat komputer (host) seperti server1.bujangan.com dan subdomain training.bujangan.com. Subdomain training.bujangan.com juga terdapat komputer (host) seperti client1.training.bujangan.com.
4. Host
Names
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com, dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name.
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name (FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com, dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name.
Bagaimana DNS Bekerja
Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan. Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.
Cara Kerja Domain Name Server
Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan. Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.
Cara Kerja Domain Name Server
a) Resolvers mengirimkan queries ke name server
b) Name server mencek ke local database, atau menghubungi name server lainnya, jika ditemukan akan diberitahukan ke resolvers jika tidak akan mengirimkan failure message
c) Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP address yang diberikan name server
b) Name server mencek ke local database, atau menghubungi name server lainnya, jika ditemukan akan diberitahukan ke resolvers jika tidak akan mengirimkan failure message
c) Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP address yang diberikan name server